JAKARTA, KOMPAS.TV - Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan isi hatinya. Ia merasa tidak layak dibanggakan sebagai pebulu tangkis tunggal putri nomor satu Indonesia.
Pebulu tangkis berperingkat 30 dunia ini memang sedang berada dalam titik terendah dalam kariernya.
Sebagai tunggal putri dengan ranking terbaik di Indonesia, ekspektasi untuk dapat bersaing di kejuaraan-kejuaraan bulu tangkis bergengsi tak bisa dielakkan oleh Gregoria.
Semenjak berhasil mendapatkan emas di Kejuaraan Dunia Junior 2017, Jorji, panggilan akrabnya, memang digadang-gadang menjadi titik putar sektor tunggal putri Indonesia yang lama tidak berjaya.
Baca Juga: Gregoria Mariska Belum Puas dengan Performanya di SEA Games 2021
Paling anyar, Gregoria gagal mendapatkan medali emas di ajang SEA Games 2021. Lajunya di SEA Games edisi ke-31 itu hanya mentok di babak semifinal.
Sementara itu, terakhir kali Gregoria menjadi pemenang turnamen bulu tangkis BWF, terjadi pada 2018, yakni di Finlandia Open.
Gregoria pun menyadari ekspektasi publik terhadap dirinya. Melalui akun Twitter pribadinya, pebulu tangkis yang baru berusia 22 tahun ini mengeluarkan isi hatinya saat ini.
Mulai dari merasa kecil dan tidak pantas dibanggakan sebagai tunggal putri terbaik Indonesia, hingga terlintas keinginan untuk mengakhiri karier sebagai pebulu tangkis.
"Aku mau sedikit cerita tentang apa yang aku rasain di karirku saat ini dengan yang sama-sama kita tau dan lihat," cuit Gregoria.
"Perkembanganku 4 tahun belakangan ini ngga ada yang bisa dibanggakan, aku tahu banget. Mungkin untuk beberapa atlet yang sedang mengalami situasi yang sama seperti aku, pasti sangat butuh dorongan dan support dari orang terdekat."
"Bukan hanya dorongan untuk lebih semangat saat berlatih, tetapi dorongan yang bisa membuat kita merasa leluasa untuk meluapkan dan merasakan emosi kita."
Baca Juga: Tersingkir di Indonesia Open 2021, Gregoria Mariska Tak Puas dengan Penampilannya
Kapten tim putri Indonesia yang menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2022 ini merasa dirinya sangat kecil, tidak layak berstatus sebagai tunggal putri terbaik Merah Putih.
Pebulu tangkis kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu menyalahkan diri sendiri dan sering dihantui oleh perasaan sedih atas kegagalan memberi yang terbaik bagi pecinta bulu tangkis Indonesia.
"Merasa tidak layak untuk ada di posisiku berdiri sekarang dan merasa juga keberadaanku jadi beban untuk banyak orang," sambungnya.
"Sampai di titik ini, aku sangat, sangat merasa malu, sedih, aku merasa tidak layak dapat pujian sedikit pun. Saya terima jika ada kata-kata buruk yang dilontarkan orang ke aku, karena aku pun begitu melihat diriku sendiri."
Saking terpuruknya, Gregoria sempat terlintas untuk mengakhiri kariernya sebagai seorang atlet.
Saat ini, tulis Jorji, dirinya hanya ingin mencoba menemukan kebahagiaan dalam bermain bulu tangkis lagi.
"[...] dan seandainya aku stop (ngatlet) dan cari jalan lain, aku akan coba terus untuk jadi semakin baik," ungkapnya.
Baca Juga: Tunggal Putra Tanpa Medali di SEA Games 2021, Pelatih Ungkap Masalah Mentalitas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.