Meski petenis dilarang bertanding, pelatih, wasit, dan fisioterapis masih diizinkan terlibat di Wimbledon.
The Lawn Tennis Association (LTA) juga melarang petenis Rusia atau Belarusia bermain di turnamen lapangan rumput apa pun di Inggris.
Meski begitu, para petenis dari kedua negara masih bisa bersaing di Prancis Terbuka pada bulan Mei.
Baca Juga: Petenis dan Petinju Ukraina Daftar Pasukan Cadangan untuk Lawan Rusia
Sebelumnya, pemain dari Rusia dan Belarus telah diizinkan untuk bersaing dalam tur tenis tetapi tidak boleh membawa bendera nasional mereka.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang tak terima atletnya tak bisa bertanding kemudian mengkritik larangan tersebut.
"Mengingat Rusia adalah negara tenis yang kuat dan atlet kami memiliki peringkat teratas di peringkat dunia, turnamen itu sendiri akan menderita karena larangan ini," kata Peskov.
"Tidak dapat diterima untuk membuat para atlet sekali lagi menjadi sandera prasangka politik, intrik, dan tindakan permusuhan tertentu terhadap negara kita."
Sementara itu Pemerintah Inggris menyambut baik "tindakan tegas" dari AELTC dan LTA.
"Inggris telah mengambil peran utama secara internasional untuk memperjelas bahwa Presiden Putin tidak boleh menggunakan olahraga untuk melegitimasi invasi biadab Rusia ke Ukraina. Sementara penarikan atlet individu adalah masalah kompleks yang akan memecah pendapat, ada penyebab yang lebih besar di mempertaruhkan," kata Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston.
"Keputusan ini berarti Putin tidak akan menggunakan grand slam paling ikonik di tenis untuk mencoba melegitimasi kengerian yang dia timbulkan pada rakyat Ukraina. Langkah yang tepat," tambah Menteri Kebudayaan Inggris Nadine Dorries.
Baca Juga: Novak Djokovic Juara Tunggal Putra Wimbledon, Samai Federer dan Nadal Raih 20 Gelar Grand Slam
Sumber : BBC Sports
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.