"Itu tidak berarti saya tidak terlalu bersimpati kepada orang-orang yang ingin mengubah jenis kelamin, untuk bertransisi dan sangat penting bagi kami untuk memberikan cinta yang maksimal kepada orang-orang itu dan dukungan dalam membuat keputusan tersebut," lanjutnya.
"Ini adalah masalah yang kompleks dan tidak dapat diselesaikan dengan satu undang-undang yang cepat dan mudah. Dibutuhkan banyak pemikiran untuk menyelesaikannya dengan benar," ujarnya.
Sebelumnya, para atlet sepeda wanita Inggris juga siap memboikot perlombaan jika transgender diizinkan untuk ikut.
Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Kuwait Batalkan Undang-Undang yang Kriminalisasi Warga Transgender
Mereka meminta UCI untuk "membatalkan" aturannya seputar partisipasi transgender dan tingkat testosteron serta menerapkan kriteria kelayakan untuk wanita "berdasarkan karakteristik biologis wanita".
Sementara itu Bridges yang dilarang berkompetisi dalam balapan juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa ia seperti dilecehkan dan tidak memiliki kejelasan status.
"Saya seorang atlet dan saya hanya ingin balapan secara kompetitif lagi. Saya berharap mereka akan mempertimbangkan kembali keputusan mereka sesuai dengan peraturan," kata Bridge.
"Saya terus-menerus dilecehkan dan dijelek-jelekkan oleh mereka yang memiliki agenda khusus untuk diangkat."
"Mereka menyerang apa pun yang bukan norma. Ini tanpa mempedulikan kesejahteraan individu atau kelompok yang terpinggirkan."
Bridges mengatakan privasinya juga telah "benar-benar dilanggar" dan dia telah menerima "pelecehan yang ditargetkan" di media sosial.
Baca Juga: Pengadilan Prancis Jatuhkan Penjara 22 Tahun Bagi Dua Warga Mesir Pembunuh Pekerja Seks Transgender
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.