JAKARTA, KOMPAS.TV - Kiper asal Belgia, Miguel Van Damme, meninggal dunia pada usia 28 tahun setelah berjuang melawan Leukemia yang dideritanya.
Lima setengah tahun terakhir sangat sulit bagi penjaga gawang yang menghabiskan seluruh karir profesionalnya di klub Liga Pro Belgia, Cercle Brugge, itu. Van Damme didiagnosis menderita kanker darah pada musim 2016/2017.
Ia sebelumnya sempat dinyatakan dua kali sembuh dari infeksi.
Tetapi pada September 2020, Van Damme diberitahu bahwa penyakit itu telah kembali untuk ketiga kalinya dan pada akhirnya tidak dapat disembuhkan.
Media Belgia Sporza melaporkan, Van Damme mendapat kabar tersebut hanya berselang dua hari setelah mengetahui bahwa dia akan menjadi seorang ayah.
Kepergian Van Damme ini diumumkan klubnya, Cercle Brugge, dalam sebuah siaran pers di laman resmi klub, Selasa (29/3/2022).
"Dengan sangat sedih kami melaporkan bahwa teman dan rekan setim kami Miguel Van Damme telah berjuang keras dan tidak seimbang melawan leukemia," bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Sport Bible.
"Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan apa yang kami rasakan, meskipun kami tahu bahwa segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik untuk sementara waktu."
"Hari ini adalah hari yang sangat sulit dalam hampir 123 tahun sejarah Cercle Brugge."
Baca Juga: Kisah Marc-Vivien Foe, Pahlawan Terlupakan Kamerun yang Meninggal di Atas Lapangan
"Pikiran kami pertama-tama ditujukan ke istrinya Kyana, putrinya Camille, orang tua Miguel (Van Damme), saudara perempuannya Francesca, dan juga kepada banyak teman dan keluarganya."
"Miguel, ketekunan dan kekuatan Anda untuk melakukannya (lagi) berulang-ulang, kemunduran demi kemunduran, sangat mengagumkan."
"Anda adalah contoh positivisme, kegigihan dan semangat juang. Sumber inspirasi bagi semua orang yang berjuang. Selamanya di hijau hitam di hati kami, #16."
Pesan tak kalah menyentuh juga dituliskan oleh istri Van Damme, Kyana Dobbelaere, di akun Instagram-nya.
"Anak tersayang kami, ayah pergi untuk pertandingan terakhirnya tadi malam, pertandingan yang tidak bisa lagi dimenangi," tulisnya.
"Kamu meninggalkan kami dengan sangat lambat, namun kamu melakukannya lagi dengan caramu sendiri... sangat kuat. Kamu bertarung seperti singa. Kami sangat berterima kasih atas siapa dirimu. Sebuah contoh bagi banyak orang."
"Kamu telah membuatku sadar bahwa tidak ada yang namanya menyerah, bahkan jika hanya ada secercah kecil kesuksesan, berkali-kali kamu bisa mengatasinya."
"Istirahatlah sekarang sayang, kamu memiliki lebih dari sekadar yang telah diraih, kamu sekarang terbebas dari semua rasa sakit. Kami akan senang melihatmu."
"Pelukan hangat dari kedua gadismu. Sampai jumpa lagi."
Baca Juga: Pesepak Bola Aljazair Meninggal, Serangan Jantung Usai Berbenturan dengan Kiper Sendiri
Sumber : Sport Bible/Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.