Melansir dari Antara, usai berjumpa dengan Domenicali, Ridwan Syah menyebutkan ada beberapa persyaratan teknis yang masih kurang di Sirkuit Mandalika.
Salah satunya adalah automatic signaling system untuk para Marshall, serta penambahan total 26.000 ban bekas di pada pembatas lintasan. Kementerian Industri sendiri baru menyediakan sekitar 14.000 ban bekas.
Lalu, ada pelebaran pit garage dengan penggabungan garasi, dan peningkatan fasilitas pendukung lainnya di sirkuit.
Lain itu, Sirkuit Mandalika juga baru dapat mengangani keselamatan untuk balapan motor saja. Pasalnya, ukuran pintu evakuasi yang sangat kecil.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Akan Dioptimalkan, Sejumlah Ajang Balap Kelas Dunia Akan Digelar
Sirkuit Mandalika juga harus memiliki crane untuk mengangkat mobil F1 yang crash dan tidak dapat didorong atau dijalankan.
"Pintu evakuasi di Sirkuit Mandalika masih kecil, bila ingin menggelar F1, jelas pintu evakuasinya harus lebar dan muat mobil F1," terang pengurus IMI, Muhammad Safril Sarwono.
Adapun, masalah lainnya adalah biaya lisensi yang teramat tinggi.
Rata-rata lisensi Formula One adalah 30,6 juta dollar Amerika Serikat atau senilai Rp418 miliar untuk wilayah Eropa dan 40 juta dollar untuk luar Eropa. Itu merupakan biaya lisensi per musim.
Angka tersebut tentu sangat jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya lisensi MotoGP yang hanya menyentuh 9,7 juta dollar (Rp122 miliar) per musimnya,
Baca Juga: Demi Dapatkan Persetujuan 'GT World Champions Asia' FIA Lakukan Inspeksi ke Sirkuit Mandalika
Sumber : Tribun Lombok
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.