"Layar besar menampilkan 'Football Stand Together' dengan latar belakang warna biru dan kuning dari bendera Ukraina. Kata-kata ini juga ditampilkan di papan perimeter LED selama pertandingan."
“Pesan solidaritas ini terlihat oleh penggemar di seluruh dunia melalui saluran digital Premier League dan melalui siaran pertandingan.
“Ini merupakan tambahan dari banyak cara di mana klub terus menunjukkan dukungan mereka.”
Meski menangguhkan hubungan kerja sama dengan Rambler (Okko Sport), kesepakatan Premier League dengan saluran olahraga Rusia lainnya, Match TV, tidak berubah.
Match TV yang dimiliki oleh Gazprom Media akan menjadi pemegang hak siar selanjutnya setelah Rambler yang telah disepakati tahun 2021 lalu.
Keputusan Premier League untuk menangguhkan kesepakatan dengan TV Rusia mendapat dukungan dari Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston.
“Ini benar-benar hal yang tepat untuk dilakukan dan kami sepenuhnya mendukung keputusan Premier League untuk menghentikan siaran pertandingan di Rusia sebagai tanggapan atas invasi biadab dan tidak masuk akal (Presiden Rusia Vladimir) Putin ke Ukraina," kata Huddleston dikutip dari The Athletic.
“Rusia tidak bisa dibiarkan melegitimasi perang ilegalnya melalui olahraga dan budaya, dan kita harus bekerja sama untuk memastikan Putin tetap paria di panggung internasional.”
Akhir pekan lalu, tayangan Liga Premier Inggris juga sempat tidak hadir di China.
Bukan pihak Premier League yang melarang, melainkan dari pihak China yang yang tak mau menampilkan berbagai dukungan dari klub-klub Inggris kepada Ukraina yang dikampanyekan di tiap pertandingan.
Baca Juga: Premier League Dukung Penuh Ukraina, China Tak Tayangkan Pertandingan Liga Inggris Pekan Ini
Sumber : The Athletic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.