BARCELONA, KOMPAS.TV - Ronald Koeman mutung dan menuding presiden Joan Laporta pilih kasih, usai Blaugrana mulai bangkit di bawah arahan Xavi Hernandez.
Pelatih pengganti Ronald Koeman di Barcelona, Xavi Hernandez dengan cepat membawa Barcelona ke arah positif.
Selama bulan Februari saja, Xavi mampu memandu Barcelona mencetak 19 gol dari enam pertandingan terakhir di Liga Spanyol 2021-22.
Dari periode tersebut, Barcelona juga sukses mengalahkan tim-tim kuat macam Atletico Madrid dengan skor 4-2, Valencia 4-1, hingga paling anyar menekuk Athletic Bilbao dengan empat gol tanpa balas.
Dengan catatan empat kemengan dari lima jornada terakhir, Barcelona mampu naik ke peringkat 4 klasemen sementara.
Baca Juga: Presiden UEFA Muak dengan Proyek Super League Juventus, Barcelona dan Real Madrid
Mereka juga masih memiliki tabungan satu pertandingan dan memiliki kans besar merangsek ke posisi 3.
Di kompetisi lain, Liga Europa, anak asuh Xavi sukses melaju ke perempat final usai mengalahkan Napoli dengan skor agregat 5-3.
Namun, kebangkitan Barcelona di bawah arahan Xavi membuat Ronald Koeman sakit hati.
Pelatih berkebangsaan Belanda menuding Jaon Laporta pilih kasih dan tidak memberinya waktu yang cukup untuk membawa Barcelona bangkit.
"Mereka tidak memberi saya waktu yang mereka berikan kepada pelatih baru, Xavi. Itu masih menyakitkan bagi saya," sebut Koeman, dikutip dari Mundo Deportivo.
"Saya bekerja dengan banyak cedera. Sekarang Pedri kembali bugar, juga Ousmane Dembele, Anda dapat melihat semuanya. Setiap pelatih membutuhkan waktu dan kesabaran dari dewan."
Baca Juga: Kesal Tiap Dengar Lagu Liga Champions, Xavi Masih Kecewa Barcelona Turun Kasta ke Liga Europa
Adapun, Koeman juga mengatakan bahwa Laporta telah ingkar janji. Koeman menyebut bahwa Laporta tidak akan pernah mengangkat Xavi sebagai pelatih.
"Dia telah mengatakan kepada saya ribuan kali bahwa Xavi tidak akan menjadi pelatihnya, karena dia kurang pengalaman. Tapi dia membutuhkan perisai, seseorang untuk bersembunyi di baliknya," lanjut Koeman.
"Itu atas desakan manajemen klub bahwa saya menyetujui kepergian beberapa pemain untuk mengatur keuangan."
"Tapi kemudian Anda melihat mereka merekrut seseorang seharga 55 juta euro tak lama setelah melepaskan Lionel Messi."
"Maka jelas Anda bertanya-tanya apakah tidak ada hal lain yang terjadi. Mengapa Messi harus pergi?" tambah Koeman.
Baca Juga: Pengakuan Eks Barcelona: Ronald Koeman Membohongi Saya!
Sumber : Mundo Deportivo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.