JAKARTA, KOMPAS.TV - Petenis Sergiy Stakhovsky dan Petinju Vasiliy Lomachenko mendaftar pasukan cadangan Ukraina yang dipersiapkan untuk melawan Rusia.
Sebelum mereka, juara tinju kelas berat asal Ukraina Oleksandr Usyk juga diperkirakan telah bergabung lebih dulu dengan pasukan tersebut.
Usyk yang pada September tahun lalu mengalahkan petinju Inggris Anthony Joshua, telah meninggalkan markasnya di London untuk kembali ke Ukraina.
Foto-foto di Instagram dari akun Federasi Tinju Ukraina yang belum terverifikasi memperlihatkan pria berusia 35 tahun itu memegang senjata.
Sementara Lomachenko juga terlihat mengenakan seragam militer dengan senapan di bahunya dalam sebuah unggahan di halaman Facebook miliknya.
Stakhovsky yang pensiun usai Australia Open Januari lalu kini telah berada di Ukraina untuk membantu mempertahankan negaranya.
Pria berusia 36 tahun itu mengaku siap untuk mengangkat senjata dan tahu cara untuk menggunakan pistol.
Baca Juga: Cerita Eks Pemain Liverpool Andriy Voronin Kabur dari Rusia dan Siap Angkat Senjata Bela Ukraina
Akan tetapi, ia berharap tak harus menggunakan senjatanya.
"Saya tahu cara menggunakan pistol. Jika saya harus, saya harus melakukannya," kata Stakhovsky dikutip dari BBC, Selasa (1/3/2022).
"Saya sangat berharap bahwa saya tidak perlu menggunakan senjata itu," imbuh petenis yang pernah mengalahkan Roger Federer di Wimbledon 2013 itu.
Stakhovsky mengaku meninggalkan istri dan anak-anaknya adalah keputusan yang sangat berat untuknya.
"Saya masih tidak yakin bagaimana saya melakukannya. Saya tahu ini sangat berat bagi istri saya," tuturnya.
"Anak-anak saya tidak tahu bahwa saya di sini. Mereka tidak mengerti perang. Mereka terlalu kecil untuk mengerti apa yang sedang terjadi," ucapnya.
Sejak invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina pekan lalu, telah banyak organisasi olahraga yang menjatuhkan hukuman kepada negara pimpinan Vladimir Putin itu.
Baca Juga: Orang Terdekat Angkat Senjata Lawan Rusia, Petenis Wanita Ukraina Ikutan Berjuang
Pada hari Senin (28/2) kemarin, klub sepak bola Rusia dan tim nasional mereka diskors dari semua kompetisi oleh FIFA dan UEFA sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Itu berarti tim sepak bola pria Rusia tidak akan memainkan pertandingan di play-off Piala Dunia bulan depan dan tim wanita telah dilarang mengikuti kompetisi Euro 2022 musim panas ini.
Spartak Moscow juga telah dikeluarkan dari Liga Europa, sementara UEFA telah mengakhiri sponsornya dengan raksasa energi Rusia Gazprom.
Sebelumnya, Rusia juga ditarik haknya menjadi tuan rumah untuk final Liga Champions musim ini serta balapan Formula 1 (F1).
Stakhovsky yakin, berbagai hukuman yang diterima Rusia ini akan memberi banyak perbedaan perspektif untuk Vladimir Putin.
Apalagi Putin dikenal sangat dekat dengan olahraga dan bangga apabila atlet dari Rusia bisa berprestasi di kancah internasional.
"Dia sangat mencintai olahraga dan menyukai bahwa Rusia sukses dalam olahraga. Dia senang bisa menunjukkan kesuksesan itu di dunia selama Olimpiade dan semua acara olahraga lainnya," ujar Stakhovsky.
Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Federasi Judo Internasional Tangguhkan Jabatan Vladimir Putin
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.