JAKARTA, KOMPAS.TV - Di Liverpool, Jurgen Klopp bukan sekadar melatih dan juara. Namun, lebih dari itu Klopp ingin membangun dinasti sepak bola. Tidak percaya?
Pada musim 2021-2022, ketika para pemain terbaik miliknya seperti Roberto Firmino, Jordan Henderson, Mo Salah, hingga Van Dijk sudah mulai mendekati kepala tiga, Klopp justru berpikir lebih jauh.
Ia bukan sekadar mencari pengganti yang umurnya beda 2-3 tahun laiknya pelatih lain sebagai bagian dari memperkuat komposisi pemain, Jurgen Klopp justru mengorbitkan atau mengambil pemain yang usianya relatif sangat muda.
“Kami selalu dan akan memikirkan semuanya tentang masa depan Liverpool, hari ini dalam pertandingan demi pertandingan dan maupun besok tentang masa depan klub,” papar Klopp dalam sebuah wawancara dengan Majalah Four Four Two awal musim 2021-2022.
Bagi Klopp, membicarakan Liverpool bukan sekadar permainan hari ini saja atau tiap pekan saja, melainkan ia memikirkan Liverpool sebagai dinasti.
Seperti halnya masa kejayaan Liverpool pada era sebelum Premier League digulirkan atau kira-kira pada medio 70 hingga 90an.
Dilansir dari Liverpoolecho, berikut ini merupakan pemain-pemain yang diproyeksikan Jurgen Klopp sebagai bagian dari dinasti Liverpool pada masa depan.
Baca Juga: Jurgen Klopp, Liverpool dan Kisah 44 Tahun Memakai Kacamata
Jurgen Klopp seolah tersihir dengan cara bermain Harvey Elliot, pemuda asal Inggris yang juga merupakan fan The Reds sejak kecil.
Harvey Elliot saat ini masih berusia 18 tahun dan menjadi starter utama Klopp sejak awal musim ini. Namun sayang, ia sempat cedera dan menepi hampir 4 bulan.
Harvey Elliott mencetak gol di laga perdananya usai cedera panjang saat Liverpool menang atas Cardiff City dengan skor 3-1 di pertandingan babak keempat Piala FA, Minggu (6/2/2022).
Gol ajaib bagi bocah yang berusia sangat belia, tapi menembus tim utama Liverpool.
Usai Cedera, Harvey Elliot justru kian menggila dengan permainannya. Bahkan jadi pemain termuda Liverpool di Liga Champions.
Pada usia 18 tahun 318 hari, Harvey Elliott memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh rekan setimnya, Trent Alexander-Arnold (18 tahun 354 hari), saat menjadi starter dalam laga kontra Spartak Moscow pada 2017.
Klopp juga tampak memproyeksikan Harvey Elliot sebagai pengganti Jordan Henderson dalam skema tiga gelanda Liverpool.
Ia berada di sisi kiri penyerangan, di belakang Mo Salah. Posisinya yang bisanya diisi oleh kapten Liverpool tersebut.
Secara umur, Henderson dan Elliot terpaut hampir 1 dekade. Tapi secara permainan, hampir setara.
Baca Juga: Harinya Liverpool, Luis Diaz dan Harvey Elliott
Virgin van Dijk adalah salah satu pemain terbaik Liverpool saat ini, usianya masih 30 tahun.
Kini, ia punya tandem yang usianya jauh lebih muda bernama Ibrahima Konate, dengan tinggi yang hampir sama yakni 1,94 meter.
Konate dan Van Dijk laiknya dua Menara tinggi besar yang bikin bek lawan berpikir dua kali untuk melewati mereka.
Jarak antar Konate dengan Van Dijk hampir 8 tahun. Usianya yang lebih dari cukup bagi Konate untuk bisa berguru langsung dengan bek terbaik dunia asal Belanda tersebut.
Sama-sama memiliki kekuatn di sisi kiri, Kaide Gordon disebut-sebut adalah pemain muda favorit Jurgen Klopp. Secara permainan, ia mirip dengan Mo Salah, sang Raja Liverpool dari Mesir.
Kaide Gordon juga sudah tampil untuk Liverpool dan mencetak gol. Ia adalah calon pengganti layak untuk 10 tahun mendatang.
“Kaide Gordon selalu ada dalam pikiranku, karena ia adalah pemain yang komplet dan saya begitu menyukai gayanya bermain,” papar Klopp dikutip dari thisisanfield.
Itulah tiga pemain yang bakal jadi penerus dinasti kerajaan Jurgen Klopp di Liverpool. Mampukah Klopp jadi dewa bagi Anfield hingga ratusan tahun mendatang?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.