Seusai pertandingan, pelatih Honduras Hernan Dario Gomez tidak senang dengan keputusan untuk tetap bermain dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: Bekuk Venezuela 4-1, Uruguay Jaga Asa Lolos ke Piala Dunia 2022
"Sepak bola tidak mungkin (dimainkan) dalam kondisi seperti itu," ujarnya.
Namun menurut Berhalter, pihaknya sebagai tuan rumah telah menyediakan semua fasilitas untuk membantu tim Honduras dan wasit menghangatkan tubuh mereka.
"Apa yang akan saya katakan adalah bahwa kami menyediakan Honduras dan staf mereka serta wasit dengan perlengkapan cuaca yang hangat," katanya.
"Kami memberi mereka perlengkapan hangat, dan mencoba menjadikannya lingkungan yang aman bagi mereka untuk bermain."
Berhalter beralasan, tim mereka juga dirugikan kondisi ketika harus bermain di suhu panas dan kelembapan tinggi yang membuat pemain tak maksimal.
"Ketika kami pergi ke negara-negara lain, dan suhunya 90 derajat di 90% titik embun dan kelembapannya tak tertahankan kemudian pemain kami mengalami dehidrasi dan kram serta kelelahan karena panas, itulah sifat persaingan kami," ujarnya.
"Ketika kami menjadwalkan pertandingan ini di lokasi ini, Anda harus menggunakan suhu rata-rata, suhu rata-rata harian, dan itu adalah tebakan terbaik."
"Kami ingin meminimalkan perjalanan. Kami tahu kami akan bermain dalam cuaca dingin di dua pertandingan dan kami pikir untuk melakukannya di pertandingan ketiga juga, alih-alih mengganti iklim."
“Suhu dingin datang dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat kami kendalikan, tetapi yang dapat kami lakukan setelah itu terjadi adalah mencoba mengurangi risiko dengan memiliki perlengkapan cuaca yang hangat dan pergi ke sana dan bersaing dan kami melakukannya," pungkasnya.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia: Korea Selatan Lolos ke Qatar
Sumber : Sport Bible
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.