Menurut Heri, Ahmad Afi sempat menjalani pengobatan di rumah sakit, Afi akhirnya dirawat oleh keluarga di rumah.
Pada waktu itu, kata Heri, Ahmad Afi sempat didiagnosa penyumbatan otak. Penyakit yang tergolong serius dan butuh perawatan.
"Dia sempat dirawat di RS Dr Ramelan Surabaya selama dua bulan dan didiagnosa ada penyumbatan di otaknya dan saat akan dilakukan tindakan operasi keluarganya menolak, bahkan dia dibawa pulang dan hanya dirawat sendiri oleh orangtuanya," kata Heri, Rabu (19/1/2022).
Kondisi memilukan Ahmad Afi pun akhirnya didengar oleh pihak Pemerintah Kota Surabaya. Mereka pun gerak cepat dan langsung datang ke rumah Ahmad Afi untuk mengecek lebih detil kondisinya pada Rabu (19/1) kemarin.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK Kota Surabaya) Rini Indriyani Eri Cahyadi mengatakan hal ini agar tahu kondisi Ahmad Afi.
"Melalui cara itu, nanti bisa diketahui juga apa saja yang harus kami lakukan untuk membantu Adik Afi ini, yang pasti kami akan terus dampingi hingga dia sembuh,” papar Rini Indriyani.
Ia bersama tim datang ke rumah Afi, juga turut bersama ambulans mengantarnya melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Soewandhie.
Ahmad Afi pun mendapatkan bantuan berupa tempat tidur medis untuk memudahkan keluarga merawat Afi.
"Salah satu yang sudah dibantu adalah tempat tidur medis yang diberikan kepada Adik Afi supaya aktivitas sehari-harinya bisa lebih mudah dan yang jaga juga lebih gampang," kata Rini.
Istri Wali Kota Surabaya itu lantas menjelaskan, ternyata keluarga Ahmad Afi belum masuk ke database masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Efeknya, Pemkot Surabaya tidak mengetahui kesulitan biaya dari keluarga Afi. Pemerintah pun akhirnya memasukkan keluarga Ahmad Afi ke MBR agar memudahkan bantuan.
“Jadi, mohon doanya agar Adik Afi bisa lebih baik lagi ketika mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit Soewandhie," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.