"Travel bubble akan diterapkan menyeluruh, dan ada periode karantina yang berlaku untuk kru, pebalap, dan official MotoGP," terangnya.
Carmelo Ezpeleta melontarkan hal tersebut didasarkan pada pengalaman tahun lalu di MotoGP Texas di mana penyelenggaraan event bisa berlangsung dengan lancar tanpa harus karantina.
Menurut dia, cukup dengan sistem travel bubble atau sistem gelembung dan menunjukkan kelengkapan dokumen vaksinasi.
"Selebihnya, mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumentasi seperti yang kami lakukan tahun lalu."
“Apa yang kita lihat di Amerika Serikat tahun lalu harus menjadi contoh,” imbuh Ezpeleta.
Untungnya, Indonesia sempat mempunyai rekam jejak bagus saat menggelar WSBK 2021 pada November lalu dengan para kru dan pembalap tidak perlu menjalani karantina.
Ezpeleta pun berharap sistem gelembung yang telah diterapkan dalam dua musim terakhir cukup untuk meyakinkan pihak tuan rumah bahwa MotoGP aman untuk digelar.
"Kami tidak bisa meletakkan tangan kami di dalam api dalam situasi seperti ini. Tetapi, melihat perkembangan saat ini, skenario paling mungkin terjadi adalah kami melanjutkan sistem gelembung, melakukan PCR, atau menyediakan sertifikat vaksinasi,” jelas Ezpeleta.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual terkait PPKM, Senin (3/1/2022) lalu mengatakan, durasi karantina sekarang dipangkas menjadi 7-10 hari.
"Diputuskan karantina yang dari 14 hari menjadi 10 hari, dan yang 10 hari menjadi 7 hari," kata Luhut.
Baca Juga: Jokowi Setuju Jumlah Penonton MotoGP di Mandalika Ditambah Jadi 100 Ribu Orang
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.