Di Prancis sendiri, kata-kata Melero ini dianggap sebagai serangan terhadap Liga Super Eropa yang beberapa waktu lalu sempat diusulkan di mana membuat hanya tim-tim besar bisa saling berkompetisi dalam satu turnamen.
Liga Super Eropa merupakan kompetisi yang hanya diikuti oleh tim-tim besar di Eropa dan Real Madrid menjadi salah satu tim yang memprakarsai terbentuknya turnamen tandingan Liga Champions itu.
Hubungan PSG dan Real Madrid dalam beberapa bulan belakangan memang memanas akibat keinginan Los Blancos merekrut Kylian Mbappe.
Beberapa waktu sebelumnya, PSG sempat melontarkan kritikan pedas kepada Madrid sebagai klub yang tidak punya rasa hormat karena mendekati Mbappe secara personal.
Meski El Real kemudian meminta maaf, namun sang Presiden Florentino Perez kembali memantik apik saat menyindir PSG sebagai klub gila yang dimiliki negara.
"Kami berusaha mendatangkan pemain bagus dan terbaik. Tetapi Anda harus memiliki kemungkinan untuk bermain," kata Perez dikutip dari Mundo Deportivo.
"Sekarang, jika kami memberi 200 juta Euro, mereka tidak akan menjualnya. Ketika kontrak selesai lebih baik, tetapi saat ini ada klub-negara yang gila, dan mereka tidak akan menjual pemain kepada Anda," sindirnya.
Perang urat syaraf antar PSG dan Real Madrid ini diprediksi akan terus berlanjut karena bursa transfer Januari semakin dekat di mana Mbappe masih belum menandatangani kontrak baru di Paris.
Dengan begitu, Los Blancos sudah bisa bernegosiasi dengan penyerang internasional Prancis itu dan mendatangkannya musim depan dengan gratis.
Inflation in football all started with Real Madrid, not us, say PSG https://t.co/Rly5eKky26#RealMadrid #LaLiga #ChampionsLeague #PSG
— AS English (@English_AS) December 3, 2021
Baca Juga: Terus Usik Kylian Mbappe, PSG Sebut Real Madrid Tak Punya Rasa Hormat
Sumber : AS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.