"Lalu kami Satgas Prokes Liga mencoba cek di website KKI Kolegium Kedokteran Indonesia/IDI Online dan ternyata memang tidak terdaftar."
“Lalu kami cek berdasarkan ijazahnya di Kampus Fakultas Kedokteran USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik ternyata juga tidak terdaftar."
"Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh, ternyata ada kejanggalan pada ijazah 'dr.EA',” imbuhnya.
Setelah itu temuan ini pun langsung dilaporkan ke pihak PSSI untuk segera ditindaklanjuti.
Elwizan sendiri dipastikan sudah tidak lagi menjadi dokter di PSS Sleman.
“Segera kami laporkan ke Komite Medik PSSI, dr. Syarif Alwi dan Kepala Satgas Sujarno serta informal ke PSS Sleman," ucapnya.
"Untuk mendukung kepastian hal tersebut, berita yang kami dapatkan kini PSS Sleman membuat surat resmi ke FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh meminta konfirmasi keabsahan ijazah 'dr.EA'."
"Tentang keberadaan 'dr.EA' kini pastinya sudah tidak di PSS Sleman. Sebelum merapat ke PSS Sleman 'dr.EA' pernah menjadi dokter tim di sejumlah klub Liga 1 dan dokter pengganti di Timnas Indonesia," sambungnya.
Menanggapi hal ini Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa pihaknya memang langsung ikut menelusuri kejadian yang ada.
Bukan hanya itu, akibat insiden ini PT LIB juga akan melakukan verifikasi kepada masing-masing klub.
Baik klub Liga 1 hingga Liga 2 akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tak ada lagi kejadian seperti ini.
“Lebih tepatnya PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis,” kata Akhmad Hadian.
“Hal ini akan dilakukan masing-masing klub, selanjutnya nanti akan dicek juga oleh tim Satgas COVID-19 PT LIB,” ujarnya.
Baca Juga: Pembakar Kantor PSS Sleman Diamankan, Mengaku Kecewa karena Permainan Klub Tak Kunjung Bagus
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.