JAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Indonesia dalam hitungan hari akan segera berlaga di Piala AFF 2020.
Tiga puluh nama pemain telah dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong untuk berjuang di turnamen sepak bola tertinggi Asia Tenggara itu yang akan digelar mulai tanggal 5 Desember 2021-1 Januari 2022.
Sejak pertama kali bergulir tahun 1996 dengan nama Piala Tiger, Indonesia belum pernah sekali pun tampil di podium tertinggi.
Skuad Garuda selalu mentok di posisi runner-up yang telah didapatkan sebanyak 5 kali.
Bahkan dalam lima edisi terakhir Piala AFF, Merah Putih dua kali tampil di laga puncak, namun selalu berujung dengan kekecewaan.
Berikut 5 pencapaian terakhir Timnas Indonesia di Piala AFF.
Baca Juga: Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2020
Piala AFF edisi 2010 bisa dibilang merupakan turnamen yang mungkin paling tidak bisa dilupakan oleh pencinta sepak bola Tanah Air.
Timnas Indonesia yang saat itu dilatih oleh almarhum Alfred Riedl tampil perkasa sejak di penyisihan grup.
Stadion Gelora Bung Karno Jakarta yang ditunjuk menjadi tuan rumah menjadi saksi saat Firman Utina dkk menggasak Malaysia dengan skor 5-1.
Selanjutnya dua kemenangan 6-0 atas Laos dan 2-1 atas Thailand melengkapi hasil sempurna Indonesia di penyisihan grup.
Di semifinal, Indonesia berjumpa dengan Filipina yang tampil mengejutkan di Piala AFF 2010.
Dua leg laga semifinal yang digelar di Jakarta karena Filipina saat itu belum mempunyai stadion berstandar internasional, berhasil dimenangkan keduanya oleh pasukan timnas dengan skor identik 1-0.
Skuad Garuda pun berhak lolos ke partai puncak dan menghadapi Malaysia yang sebelumnya dikalahkan di fase grup.
Sayangnya, Indonesia yang kalah 3-0 di Kuala Lumpur tak mampu membalikkan keadaan dan hanya menang 2-1 di Jakarta.
Malaysia pun kemudian berhak menjadi kampiun Piala AFF 2020 yang juga merupakan gelar pertama mereka.
Saat Piala AFF 2012, di Indonesia terjadi dualisme kompetisi yang menyebabkan ada dua Timnas.
Timnas Indonesia asuhan Nil Mayzar yang menjadi wakil pun akhirnya harus menelan pil pahit karena gagal lolos dari penyisihan grup.
Tergabung di grup B bersama tuan rumah Malaysia, Singapura serta Laos, Indonesia hanya mampu finis di peringkat ketiga.
Bermain imbang di pertandingan pertama dengan Laos 2-2, peluang lolos Indonesia terbuka saat menang 1-0 atas Singapura.
Namun di laga terakhir melawan Malaysia, Andik Vermansyah dkk yang hanya butuh hasil imbang untuk lolos malah kalah dengan skor 2-0.
Hasil itu membuat Indonesia harus mengepak koper lebih awal dari Piala AFF 2012. Di akhir turnamen, Singapura sukses menjadi juara dan mengeklaim gelar keempatnya di Piala AFF.
Di edisi tahun ini, Indonesia kembali harus mengalami kekecewaan karena gagal lolos dari penyisihan grup.
Kembali dilatih Alfred Riedl, membuat harapan Indonesia berprestasi sempat tumbuh saat menahan imbang tuan rumah Vietnam dengan skor 2-2.
Namun di laga kedua menghadapi Filipina, Indonesia justru dipermalukan dengan skor 4-0. Kekalahan tersebut membuat Filipina lolos ke babak selanjutnya, dan Indonesia hanya memiliki kesempatan kecil untuk lolos.
Meski menang dengan skor telak 5-1 di pertandingan terakhir melawan Laos, timnas akhirnya gagal lolos setelah Vietnam mampu menang dengan skor 3-1 atas Filipina.
Thailand kemudian berhasil menjadi juara di Piala AFF 2014 ini dan mensejajarkan diri dengan Singapura dengan 4 gelar Piala AFF.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Tidak Bisa Berkibar di Piala AFF, PSSI Pasrah
Pada Piala AFF 2016, Timnas Indonesia kembali dilatih oleh Alfred Riedl. Ajang ini juga menjadi turnamen internasional pertama Indonesia setelah dihukum oleh FIFA.
Keraguan sempat muncul saat Indonesia hanya meraup satu poin dari 2 pertandingan setelah kalah 4-2 dari Thailand dan imbang 2-2 dengan Filipina.
Beruntung Indonesia berhasil keluar dari lubang jarum setelah menang 2-1 atas Singapura berkat gol Andik Vermansyah dan Stefano Lilipaly di pertandingan terakhir.
Di laga semifinal, Indonesia bertemu Vietnam yang tampil apik di penyisihan grup. Berbekal kemenangan 2-1 di Stadion Pakansari, Boaz Salossa dkk akhirnya mencapai final setelah menahan imbang 2-2 Vietnam di kandangnya.
Di partai puncak, harapan juara Piala AFF sempat membuncah tinggi ketika gol Rizky Pora dan Hansamu Yama mampu membawa Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.
Akan tetapi di final leg kedua di Bangkok, Timnas Indonesia menyerah 2-0 dan lagi-lagi harus merelakan Piala AFF jatuh ke negara lain.
Di edisi 2018, AFF memutuskan membuat format baru turnamen yang diikuti oleh 10 tim yang sebelumnya hanya 8 tim.
Sistem tuan rumah penyisihan grup juga dihapus dengan tiap negara berkesempatan menjamu lawannya di kandang masing-masing.
Di tahun ini, Indonesia dilatih oleh Bima Sakti yang naik kelas setelah Luis Milla kontraknya tidak diperpanjang oleh PSSI.
Indonesia memulai Piala AFF 2018 dengan buruk setelah kalah 1-0 dari Singapura di National Stadium. Di laga kedua, Indonesia menang susah payah atas Timor Leste dengan skor 3-1.
Evan Dimas dkk pun akhirnya tersingkir di fase penyisihan grup setelah gagal meraih kemenangan di dua laga terakhir, kalah 4-2 dari Thailand dan imbang 0-0 dengan Filipina.
Di klasemen akhir, Indonesia hanya berada di posisi keempat dengan hanya meraih 4 poin dari 4 pertandingan.
Pada Piala AFF 2018 ini, Vietnam bersama pelatih Park Hang-soe keluar menjadi juara setelah mengalahkan Malaysia di final dengan agregat 3-2.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 Grup B, Hadapi Vietnam dan Malaysia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.