Meski begitu, jika teknologi ini nantinya semakin sempurna, bukan tidak mungkin keputusan offside akan langsung dikirimkan ke hakim garis.
Rencananya, teknologi ini juga akan menggantikan sistem VAR yang dianggap masih sering memberi keputusan yang kontroversial di tiap laga.
Jika FIFA setuju, penggunaan Hawk-Eye ini kemungkinan besar juga akan diuji coba di gelaran Piala Dunia Antarklub di Uni Emirat Arab pada Februari mendatang.
Sementara itu, Ketua Komite Wasit Inggris meyakini teknologi tersebut bisa diterapkan di Liga Premier di musim 2023/2024.
Arsene Wenger selaku Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA mendukung teknologi offside otomatis awal tahun ini.
"Otomatis berarti itu langsung dari sinyal ke hakim garis dan hakim garis memiliki lampu merah di arlojinya yang memberi tahu dia offside atau tidak offside," kata Wenger dikutip dari Daily Mail.
“Saat ini, kami memiliki situasi di mana para pemain berada di garis untuk melihat apakah mereka offside atau tidak."
"Rata-rata, waktu yang kami harus tunggu sekitar 70 detik, kadang 1 menit 20 detik, kadang sedikit lebih lama ketika situasinya sangat sulit untuk dipastikan."
"Ini sangat penting karena kami melihat banyak perayaan gol dibatalkan setelah itu karena situasi marginal dan itulah mengapa saya percaya ini adalah langkah yang sangat penting."
"Pada Piala Dunia 2022 Qatar, kami akan jauh lebih mampu membuat keputusan offside dengan sangat cepat. Dan itu akan lebih sedikit menghentikan permainan, karena itulah VAR yang menjadi sering disalahkan," tuturnya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar bakal Jadi yang Terakhir untuk Neymar
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.