Usai dihantam 3-0 di Kyiv, Barcelona hendak membalas kekalahan di Camp Nou. Di lain sisi, anak asuh Louis van Gaal butuh poin untuk menjaga peluang lolos.
Di Liga Champions 1997/98, Barcelona mengawali fase grup dengan rekor buruk, kebetulan seperti musim 2021/22. Waktu itu, Blaugrana menelan dua kekalahan dan sekali imbang dari tiga partai pertama.
Barca dibungkam Newcastle dan Dynamo Kyiv serta bermain imbang lawan PSV Eindhoven.
Jelang menjamu Dynamo Kyiv, skuad besutan Van Gaal berada di posisi juru kunci. Sedangkan Dynamo terbang ke Katalunya berstatus pemuncak grup.
Barcelona sendiri kehilangan sejumlah pemain penting jelang menjamu Dynamo. Namun, 11 utama mereka tetap berisi pemain bintang seperti Albert Ferrer, Luis Figo, dan Rivaldo.
Akan tetapi, laga berjalan tidak sesuai harapan Barcelona. Saat laga baru memasuki menit kesembilan, Shevchenko sudah mencetak gol usai memenangi duel udara lawan kiper Victor Baia.
Pada menit 32, Shevchenko kembali mencetak gol sundulan. Kali ini, striker yang waktu itu berusia 21 tahun memanfaatkan kesalahan antisipasi kiper.
Jelang babak pertama berakhir, daya serang Shevchenko memporak-porandakkan lawan. Ia merangsek ke kotak penalti dengan mengecoh tiga pemain lawan. Sergi Barjuan dan Fernando Couto pun terpaksa menjegalnya sehingga wasit menunjuk titik putih.
Shevchenko sukses mengonversi penalti yang didapat, membuat Dynamo Kyiv unggul 0-3 sekaligus mencetak hat-trick sebelum babak pertama berakhir.
Situasi kemudian semakin sulit bagi Barcelona usai Sergi Barjuan dikartu merah pada awal babak kedua. Aksi Serhiy Rebrov 10 menit sebelum laga bubaran pun menggenapi kekalahan telak Barcelona di Camp Nou.
Dynamo Kyiv sukses mengejutkan Barcelona dan Shevchenko melambungkan namanya dengan penampilan gemilang. Musim itu, skuad Putih-Biru melaju hingga perempat final, dieleminasi oleh Juventus.
Lebih dari 20 tahun berselang, Dynamo Kyiv kembali menghadapi Barcelona dengan amunisi muda yang baru. Klub Putih-Biru saat ini memiliki pemain muda potensial seperti Ilya Zabarnyi, Viktor Tsygankov, serta Vladyslav Supriaha.
Sebaliknya, Barcelona juga menyongsong era baru dengan para pemain mudanya. Blaugrana menggantungkan masa depan di pundak para pemain seperti Ansu Fati, Pedri, hingga Gavi.
Baca Juga: Belum Menyerah di Liga Champions 2021-22, AC Milan Bisa Tiru Kiprah Atalanta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.