Kompas TV olahraga kompas sport

Tiga Insiden Besar pada Pekan Ketujuh Liga 1 2021

Kompas.tv - 18 Oktober 2021, 16:19 WIB
tiga-insiden-besar-pada-pekan-ketujuh-liga-1-2021
Logo BRI Liga 1 Indonesia 2021-2022 yang resmi diluncurkan Kamis (12/08/2021). (Sumber: Antara)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pekan perdana dari seri kedua Liga 1 2021 menghadirkan tiga insiden besar yang melibatkan kekerasan dari para pemain dan staf tim yang bertanding.

Pekan pertama seri kedua Liga 1 2021 telah usai pada Minggu (17/10/2021).

Pertandingan antara Persija Jakarta dan Arema FC di Stadion Manahan, Solo, menjadi penutup pekan pertama seri kedua Liga 1 2021 yang dimulai sejak Jumat (15/10).

Berlangsung selama tiga hari, pekan pertama seri kedua Liga 1 2021 bisa dibilang sebagai pekan paling seru musim ini.

Baca Juga: Tiga Klub Liga 1 yang Berpotensi Rekrut Irfan Bachdim: Arema FC Terdepan?

Ada tiga insiden yang terjadi dalam tiga hari pertandingan.

Tiga klub yang sebelumnya tak pernah terkalahkan di seri pertama akhirnya tumbang untuk pertama kalinya di tangan lawan masing-masing.

Ketiga tim yang dimaksud adalah Bhayangkara FC, Bali United, dan Persija Jakarta.

Bhayangkara FC bertekuk lutut di hadapan Persib Bandung usai kalah 0-2.

Kemudian Bali United tumbang di tangan PSM Makassar dengan skor 1-2, sedangkan Persija Jakarta kalah usai bermain 0-1 kontra Arema FC.

Selain itu, setidaknya ada tiga insiden besar yang melibatkan kekerasan dan hal kurang terpuji yang dilakukan para pemain dan staf di pekan ketujuh Liga 1 2021.

Berikut tiga insiden besar di Liga 1 seri kedua dilansir dari Bolasport, Senin (18/10/2021).

1. Perkelahian Israel Wamiau dan Bruno Moreira

Insiden pertama terjadi pada laga antara Persipura Jayapura dan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (16/10).

Insiden itu melibatkan pemain Persipura Jayapura, Israel Wamiau, dan pemain asing Persebaya Surabaya, Bruno Moreira.

Kejadian bermula pada pengujung babak kedua, di mana Persipura sedang membangun serangan lewat Fridolin Kristof Yoku.

Rupanya serangan Mutiara Hitam itu gagal dan Persebaya langsung mengambil posisi untuk melakukan serangan balik.

Bruno yang mendapat bola dihentikan oleh David Rumakiek, yang lantas berujung pada keputusan pelanggaran dari wasit.

Pada momen itu, Israel berlari dan menyenggol badan Bruno.

Terlibat emosi, Bruno langsung mendorong Israel dan keduanya sempat terlibat friksi sebelum akhirnya dipisahkan oleh pemain lain.

Wasit pun memberikan kartu merah kepada kedua pemain tersebut.

Selepas laga, Israel mendatangi hotel tempat pemain Persebaya menginap untuk meminta maaf pada Bruno.

Keduanya pun sudah menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.

2. Pertengkaran COO Bhayangkara FC dan Pelatih Persib Bandung

Insiden kedua terjadi dalam duel Persib Bandung kontra Bhayangkara FC di Stadion Moch Soebroto, Sabtu (16/10/2021).

Insiden ini terjadi setelah pertandingan usai yang melibatkan COO Bhayangkara FC Sumardji dengan pelatih Persib Bandung Robert Alberts.

Seusai laga, tampak Sumardji menghampiri Robert Alberts yang sedang berbicang dengan wasit.

Secara agresif, Sumardji 'menyerang' Robert Alberts sambil menurunkan masker.

Hal itu tertangkap kamera dalam siaran langsung secara nasional dan langsung menjadi buah bibir di media sosial.

Sumardji diduga meludah ke wajah Robert Alberts, padahal pertandingan Liga 1 2021 digelar dalam koridor protokol kesehatan yang ketat.

Sumardji sendiri membantah tuduhan meludah itu, dan kedua belah pihak sudah berbaikan dalam konferensi pers seusai laga.

Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster juga menjelaskan jika insiden itu dipicu oleh teriakan provokasi dari tim pelatih Persib Bandung.

“Jadi sebenarnya dalam pertandingan bahwa sebagai tim pelatih yang ada di bench harusnnya fokus pada pertandingan,” kata Paul Munster dikutip dari Bolasport, Senin (18/10).

“Tetapi di banyak kesempatan tadi terdengar provokasi-provokasi yang berkesan menuduh kami bahwa kami ada main dengan wasit, yang mana tuduhan itu tidak enak didengar dan pastinya marah juga. Sehingga akhirnya setelah pertandingan harus ada konsekuensi yang terjadi,” imbuhnya.

3. Perang Saudara Wawan Hendrawan dan Wilian Pacheco

Berbeda dengan dua insiden sebelumnya, insiden ini terjadi antarpemain dalam satu tim yang sama.

Pada laga antara Bali United dan PSM Makassar di Stadion Sultan Agung, Bantul, dua pemain Bali United terlibat pertengkaran yang berujung kartu merah.

Dua pemain yang dimaksud adalah Wawan Hendrawan dan Wilian Pachecho.

Kejadian bermula saat Wiljan Pluim menerima umpan lambung dari tengah lapangan kemudian berhasil memanfaatkan kelengahan dari Wilian Pacheco.

Bisa lolos, Pluim mengirimkan umpan mendatar kepada Azka Fauzi, tapi Azka terlambat hanya hitungan detik dan peluang emas tesebut gagal menjadi gol.

Setelah bola keluar, kiper Wawan Hendrawan yang emosi mendatangi Pacheco dan langsung memukul kepala pemain asal Brasil itu.

Terjadi saling dorong antar dua pemain Serdadu Tridatu tersebut dan pemain lainnya mencoba memisahkan mereka.

Leonard Tupamahu sempat berkomunikasi dengan wasit Faulur Rosy. Tapi dengan tegas, wasit asal Aceh tersebut langsung memberikan kartu merah kepada Wawan Hendrawan.

Leonard Tupamahu kemudian menjadi kiper sementara menggantikan Wawan.

Baca Juga: Permintaan Kapten Persebaya Sebelum Comeback Atas Persipura




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x