Saat pertandingan dilanjutkan ke game kedua, giliran Li Shifeng yang memegang kendali permainan.
Tunggal China berperingkat 65 dunia tersebut mampu unggul 2-7 di awal game kedua.
Jojo yang tak mampu untuk mengembangkan permainan bahkan harus tertinggal 3-11 saat interval.
Seusai interval, Jojo yang perlahan mencari lagi permainan terbaiknya sempat memperpendek jarak selisih angka 7-13.
Jojo kemudian tinggal berjarak 4 poin saat kedudukan 10-14.
Pertandingan pun berjalan semakin ketat saat kedua pemain hanya berselisih satu angka 18-19.
Namun dua smash beruntun yang dilakukan Li Shifeng memastikan pertandingan berlanjut ke game ketiga setelah game kedua menjadi milik China 18-21.
Baca Juga: Di Tengah Sanksi WADA, Merah Putih Tak Bisa Berkibar Jika Indonesia Juara di Thomas Cup
Di game penentuan kali ini, kedua pemain bermain ketat sejak awal.
Jojo dan Li saling bergantian memimpin saat perolehan angka 5-4 dan 6-7.
Saat pergantian sisi lapangan, tunggal China mendapat keuntungan dan mampu unggul dua angka 9-11.
Namun kemudian, Jojo bangkit dan meraih empat angka beruntun untuk memimpin 13-11 atas Li Shifeng.
Keunggulan tersebut berhasil dipertahankan Jojo saat skor semakin menjauh 17-13.
Pertandingan pun akhirnya menjadi milik Jonatan Christie dengan keunggulan 21- 14 di set ketiga yang sekaligus memastikan Indonesia menjadi juara di perebutan Piala Thomas 2020.
Baca Juga: Curhat Anders Antonsen Dikalahkan Jonatan Christie dalam Laga 100 Menit di Semifinal Thomas Cup 2020
Sumber : Kompas TV/BWF/PBSI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.