1986: Tragedi hitam perjalanan bulu tangkis Indonesia
Indonesia harus tunduk pada China di gelaran Thomas Cup tahun 1986 di Jakarta dengan skor 2-3.
Harian Kompas, menyatakan kekalahan Indonesia ini merupakan tragedi paling hitam dalam perjalanan buku tangkis Indonesia. Untuk diketahui Indonesia kalah di kandang sendiri: Istora Senayan.
2000: Indonesia libas China 3-0
Bertanding di Kuala Lumpur, Malaysia, Thomas Cup tahun 2000 menjadi pertemuan kembali Indonesia kontra China di babak final.
Indonesia berhasil melibas China 3-0 dalam babak final tersebut. Melalui Hendrawan, Indonesia berhasil membuka kemenangan setelah mengalahkan Xia Xuanze.
Bermain dengan tekanan tinggi setelah tertinggal satu angka pasangan Yu Jinhao/Chen Qiqiu tampil tak sekuat ketika menghadapi pasangan dari Korea Selatan.
Yu Jinhao/Chen Qiqiu harus menyerah atas ganda Indonesia Tony Gunawan/Rexy Mainaky dalam waktu 43 menit dengan skor 15-9, 15-2.
Taufik Hidayat melanggengkan kemenangan Indonesia dengan menghajar Ji Xinpeng dengan skor 15-9, 17-14.
Baca Juga: Final Piala Thomas: Ginting Taklukkan Lu Guangzu, Indonesia Ungguli China 1-0
2010: Kalah dari China, Indonesia gagal buat kejutan
Indonesia gagal buat kejutan setelah kalah dari China dalam partai final Piala Thomas 2010. Tim Merah Putih harus legawa dilibas China 0-3.
Tumbangnya Taufik Hidayat diawal pertandingan terhadap Lin Dan dengan skor 21-7 dan 21-14 merembet ke hasil ganda dan tunggal selanjutnya.
Markis Kido/Hendra Setiawan gagal mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng. Mereka kalah 23-25, bangkit dengan 21-16, tapi kalah 12-21 di gim ketiga.
China melaju dengan kemenangan 3-0 setelah tunggal kedua, Chen Jin, menaklukkan Simon Santoso 19-21, 21-17, dan 21-7.
Hingga berita ini ditayangkan, tim bulu tangkis Indonesia memimpin 1-0 setelah tunggal pertama Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan tunggal China Lu Guangzhu lewat pertandingan rubber game 18-21, 21-14, dan 21-16.
Saat ini masih digelar partai kedua yang mempertemukan ganda putra Fajar Alfian/M. Rian Ardianto melawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.