KUPANG, KOMPAS.TV - Pelatih Susanti Ndapataka, Angga Silitonga, mengakui keberhasilan anak didiknya mendapatkan medali emas di PON XX Papua berkat kerja keras dan kegigihan meraih cita-cita.
Menurut Angga, tidak ada yang spesial dari porsi latihan Susanti Ndapataka. Ia hanya memberi motivasi dan dorongan mental agar Susanti dapat meraih keinginannya menjadi atlet berprestasi.
Angga menjelaskan, dirinya mengenal Susanti sejak gadis kelahiran tahun 1999 itu menggeluti bela diri Tarung Derajat di SMA.
Baca Juga: Susanti Ndapataka, Peraih Medali Emas PON XX Papua Kebanjiran Bantuan
Ia kemudian memperkenalkan Susanti kepada Muay Thai. Alhasil pada 2017 Susanti menjadi juara nasional bela diri Muay Thai di Bogor.
Di tahun berikutnya Susanti tetap mendapat prestasi. Pada Desember 2018 menjadi juara nasional Tarung Bebas Indonesia sekaligus atlet terbaik putri dalam ajang yang digelar di Jawa Tengah.
Pada 2019 dalam ajang pra PON di Jakarta, Susanti mendapat dua juara di dua zona. Yakni zona Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
"Medali Perak di Kejurnas Kendari dan tahun 2021 meraih emas dalam cabang olahraga Muay Thai di PON Papua," ujar Angga saat ditemui di kediaman Susanti, di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu (9/10/2021).
Baca Juga: Sarung Tinju Bekas Antar Susanti Raih Medali Emas di PON XX Papua
Angga menambahkan selama ini, tidak banyak yang memperhatikan Susanti sebagai atlet berbakat.
Perhatian dari media baru didapat saat Susanti menyabet gelar juara nasional bela diri Muay Thai di Bogor tahun 2017. Setelah itu, nama Susanti redup kembali.
Sebelum mendapat dana bantuan dari pemerintah, Angga beserta anak didiknya mencari dana dengan berjualan makanan kecil, dari kue hingga gorengan.
Baca Juga: Viral Atlet NTT Peraih Emas di PON XX Papua Dijemput Naik Mobil Bak Terbuka
Pihaknya juga berusaha membuat proposal untuk mencari sponsor penyokong dana latihan serta akomodasi di setiap pertandingan yang diikuti Susanti beserta anak didik lainnya.
Menurut Angga dana bantuan dari pemerintah untuk latihan dan pertandingan baru didapat pada akhir 2020.
"Ini pertama kami dapat dana hibah dari pemerintah setelah memastikan diri lolos ke PON XX Papua. Inilah penunjang kita supaya bisa bertanding sampai sekarang," ujar Angga.
Jarak tempat latihan dengan kediaman yang jauh membuat Susanti Ndapataka mempersiapkan diri di rumah.
Berbekal barang bekas, atlet Muay Thai asal NTT peraih emas di PON XX Papua ini mengasah tinju dan tendangannya.
Di pekarangan rumahnya di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT, Susanti mengubah tas pulsak menjadi samsak.
Ia juga membuat ban bekas yang dipasang di batang pohon untuk berlatih pukulan dan tendangan. Sarung tinju bekas pun dipakai untuk melapisi tangan agar tidak cedera.
Untuk latihan fisik, Susanti rutin lari pagi dan sore.
Peralatan latihan itu jugalah yang membuat Susanti Ndapataka meraih juara di berbagai pertandingan, baik tingkat daerah maupun nasional.
Baca Juga: Deretan Medali Emas yang Disabet Dalam Beberapa Cabang Olahraga PON XX Papua
"Alatnya ya seadanya, samsak kemudian saya buat karet ban ditambah lari pagi dan lari sore. Sarung tinju itu juga sudah mau dibuang, saya bilang buat saya saja," ujar Susanti saat ditemui, Sabtu (9/10/2021).
"Pelatih bilang alat latihan itu bukan satu-satunya syarat untuk jadi juara, apa pun alatnya yang penting niat dari hati untuk keinginan mengejar cita-cita," imbuhnya.
Sambutan kemeriahan dan pawai tidak didapat Susanti Ndapataka, atlet Muay Thai asal Nusa Tenggara Timur (NTT) peraih medali emas di PON XX Papua 2021.
Susanti Ndapataka dan pelatih dijemput mobil bak terbuka alias pikap dari Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10/2021).
Video penjemputan sang atlet peraih emas di PON Papua itu pun viral di media sosial hingga mendapat dukungan dan simpati warganet.
Baca Juga: Kericuhan di Arena Tinju PON XX Papua, Atlet Tinju asal DKI Jakarta Dikeroyok Karena Hal Ini
Sebelum dijemput keluarga, Susanti dan pelatihnya, Angga Silitonga serta manajer Sugeng Prihatin disambut langsung oleh Sekretaris Umum KONI NTT Umbu Saga Anakaka.
Umbu kemudian mengalungkan selendang kepada Susanti, pelatih dan manajer di ruang VIP Bandara El Tari Kupang. Acara penyambutan dari KONI juga dilakukan secara sederhana.
Setelah pengalungan selendang Susanti Ndapataka menemui keluarga dan rekan-rekannya yang sudah menunggu di pintu keluar bandara.
Tak lama kemudian, mobil pikap datang untuk menjemput Susanti Ndapataka bersama pelatih dan manajernya.
Mobil pikap itu disiapkan oleh tim Muay Thai Kota Kupang bersama pemuda Laskar Timor Indonesia (LTI).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.