Menurutnya, jadwal pertandingan akan menjadi sangat padat dan akan bertabrakan dengan Piala Dunia Putri serta Olimpiade.
"Main tiap musim panas dalam sebuah turnamen berdurasi satu bulan, bagi pemain adalah pembunuhan. Jika digelar tiap dua tahun, itu akan bertabrakan dengan jadwal Piala Dunia Putri dan Olimpiade," jelas Ceferin.
"Saya tidak bisa melihat kemungkinan federasi anggota kami mendukung itu."
Baca Juga: UEFA Tolak Ide FIFA Gelar Piala Dunia 2 Tahun Sekali
FIFA mengundang 80 eks pemain sepak bola dan pelatih untuk mendiskusikan wacana tersebut langsung bersama Arsene Wenger di Doha pada pekan ini.
Peraih dua tropi Piala Dunia asal Brazil, Ronaldo Nazario da Lima secara terbuka mendukung konsep Piala Dunia digelar tiap dua tahun.
"Jika Anda bertanya Messi atau Ronaldo memiliki kans untuk memenangkan Piala Dunia lebih banyak, tentu mereka akan berkata iya tentang ide ini," sebut Ronaldo dikutip dari Eurosport.
Sementara mantan kiper timnas Denmark dan Manchester United Peter Schmeichel menyebut peserta yang hadir dalam acara tersebut, tidak ada yang menolak.
Presiden FIFA Gianni Infantino seringkali gagal dalam merealisasikan idenya. Salah satunya adalah konsep ekspansi Piala Dunia Antar Klub yang hingga kini belum jelas nasibnya.
Tetapi, Infantino berhasil menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026. Dari mulanya hanya 32 tim, untuk Piala Dunia 2016 Kanada, Meksiko, AS akan diikuti 48 tim.
Infantino yakin mendapat dukungan dari federasi-federasi Afrika, Amerika, serta Asia.
Akan tetapi, jika benar-benar terealisasi dan UEFA masih menolak wacana anyar tersebut, Piala Dunia tanpa adanya peserta dari Eropa tentu akan sangat aneh.
Baca Juga: Klub-Klub Inggris Tegas Tolak Rencana Piala Dunia 2 Tahun Sekali
Infantion ingin wacana ini dapat dijadikan isu jajak pendapat pada kongres FIFA tahun depan.
Syaratnya tentu seluruh asosiasi sepak bola anggota FIFA mendukung wacana ini.
Dalam hal ini, UEFA menjadi batu sandungan terbesar FIFA. Pasalnya, Ceferin mewanti-wanti anggota asosiasi UEFA dapat memboikot Piala Dunia, jika FIFA tetap memaksa ide ini terealisasi.
Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.