Gabriel Hanot, editor surat kabar Prancis L'Equipe yang bertugas untuk liputan olahraga di Molineux, begitu terkesan dengan suasana "perayaan" dan rasa "pembebasan" yang ditawarkan pada kesempatan itu.
Baca Juga: Sindir Big Six yang Ikut Super League, Wolves Buat Lelucon Klaim Juara Premier League 2018/19
Atas hal itu, dia kemudian mencetuskn kompetisi di mana tim-tim elit Eropa dapat bersaing.
“Sebuah kejuaraan dunia, atau setidaknya Eropa, untuk klub-klub yang pantas untuk dipromosikan,” tulisnya.
"Kami akan mencobanya."
Sementara itu, The Times menulis: "Wolverhampton membuat sepak bola Inggris bangga di bawah langit malam."
The Daily Mail menyatakan: "Salam Serigala, juara dunia."
Namun sebelum para penggemar dan media terlalu terbawa suasana, Hanot pun mulai mengatur rencana kompetisi klub antar Eropa tersebut.
“Sebelum mengumumkan bahwa Wolverhampton tak terkalahkan, mari kita tunggu mereka pergi ke Moskow dan Budapest.”
Baca Juga: Presiden ESL Florentino Perez: Kami akan Menyelamatkan Sepak Bola
Beberapa bulan kemudian European Cup lahir, dengan Hanot sebagai pendirinya.
Selain membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Liga Champions, kompetisi puncak klub sepak bola Eropa, pertandingan ini juga mampu membawa sepak bola Inggris keluar dari kegelapan dan mulai meraih prestasi-prestasi membanggakan, salah satunya menjadi juara Piala Dunia tahun 1966.
Babak baru dalam sepak bola Eropa telah ditulis, dan Wolves adalah penulisnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.