MALANG, KOMPAS.TV- Piala Menpora 2021 bakal dimulai 21 Maret mendatang. Arema FC pun akan mengawali petualangannya dalam turnamen pramusim tersebut melawan PS Tira Persikabo dimana laga itu menjadi pertandingan pembuka.
Skuad Singo Edan sendiri tergabung dalam Grup A dan akan menjalani babak penyisihan grup di Stadion Manahan Solo. Langkah tak mudah, pasalnya, Arema FC terkena mitos kutukan sulit menang saat bermain menang di kandang Persis Solo dan juga Bhayangkara Solo FC tersebut.
Tidak peduli lawannya, baik tim tuan rumah maupun tim-tim lain pada even-even tertentu. Setiap pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Manahan selalu alot untuk Arema.
Baca Juga: Ini Prediksi dan Jadwal Piala Menpora Grup A
Rentetan kekalahan tersebut menciptakan sebuah mitos tersendiri. Hal ini dialami oleh Pelatih Arema FC, Kuncoro yang mengakui keangkeran stadion yang dibangun pada tahun 1989.
Selama 9 musim mengawal Arema, Kuncoro menjadi saksi hasil-hasil kurang memuaskan yang didapatkan. Namun dia tidak mau ambil pusing dan tidak ingin hasil tidak maksimal yang diraih berlindung di balik embel-embel mitos.
“Mitos itu jangan dipikir, karena kita punya Tuhan. Kalau mikir mitos, malah akan membebani diri sendiri, karena takut kalah,” kata Kuncoro.
Baca Juga: Darurat Covid-19, Pemberian Izin Turnamen Piala Menpora 2021 Dipersoalkan
Tercatat sejak musim 2006 Arema sudah menjalani sekitar sembilan pertandingan berkapasitas 35 ribu penonton tersebut. Delapan di antaranya berakhir dengan kekalahan.
Melansir Kompas.com, berikut ini rangkuman laga-laga Arema FC di Stadion Manahan Solo:
1. Babak 8 Besar Ligina 2006 Wilayah Barat
Saat itu mereka melawan PSIS Semarang, Persiba Balikpapan dan Persik Kediri. Semua pertandingan tersebut diselenggarakan di Stadion Manahan Solo. Hasilnya Singo Edan merasakan tiga kekalahan beruntun. 0-1 dari PSIS Semarang, 0-3 dari Persiba dan 0-1 dari Persik Kediri.
2. Final Piala Indonesia 2010
Mitos Stadion Manahan begitu terasa pada laga Final Piala Indonesia 2010 silam. Kala itu Singo Edan tumbang dengan skor dramatis 1-2 dari Sriwijaya FC. Padahal dari fase grup, babak 16 besar, perempat final hingga semifinal Arema begitu mendominasi.
Bahkan mereka berhasil sapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan tanpa kekalahan maupun hasil seri. Menjadikan mereka favorit juara saat itu.
Sementara kubu Sriwijaya FC justru sebaliknya. Mereka tampil tidak diunggulkan. Bahkan mereka sempat nyaris tersingkir di babak perempat final dan semifinal.
Baca Juga: Drawing Piala Menpora Untungkan Persib
3. ISL 2011-2012
Kutukan berlanjut pada pertandingan pekan ke-25 ISL 2011-2012 yang mempertemukan Persija Jakarta. Kala itu Persija Jakarta tidak mendapat izin penggunaan Stadion Gelora Bung Karno terpaksa menjadi tim musafir di Stadion Manahan Solo.
Namun keuntungan tersebut justru gagal dimanfaatkan Arema. Singo Edan tumbang dengan skor tipis 1-0.
Ironisnya kekalahan tersebut membuat Arema semakin berdarah-darah keluar dari zona degradasi.
4. Semifinal Inter Island Cup 2012
Semifinal Inter Island Cup 2012 mengulang kembali final Piala Indonesia 2010 yang mempertemukan Arema dengan Sriwijaya FC di Stadion Manahan.
Alih-alih membalas kekalahan yang lalu, Arema justru terpeleset dengan skor akhir 1-0 untuk Sriwijaya FC.
Hasil tersebut otomatis membuat Arema gagal melaju ke final.
Baca Juga: Dua Hal Ini Wajib Dilakukan Awak Tim PSS Sleman Sebelum Latihan Perdana Jelang Piala Menpora 2021
5. Semifinal Piala Presiden 2015
Arema bertemu kembali Sriwijaya FC dan Stadion Manahan pada partai semifinal Piala Presiden 2015. Lagi-lagi Arema FC kalah.
Sriwijaya FC berhasil menang tipis 2-1. Sekaligus memperpanjang mitos Arema yang tidak pernah menang di Stadion Manahan.
6. Perempat Final Piala Presiden 2017
Arema FC akhirnya berhasil mematahkan mitos Stadion Manahan di ajang Piala Presiden 2017. Arema FC yang berhasil lolos sebagai grup 2 bertemu kembali dengan musuh lamanya, Sriwijaya FC.
Pada pertemuan ketiga tersebut Singo Edan berhasil menang tipis 1-0. Ini menjadi perayaan kemenangan pertama Arema FC di Stadion Manahan dalam pertandingan resmi.
Istimewanya lagi setelah berhasil mematahkan mitos tersebut, Singo Edan berhasil melaju sampai pucuk dan membawa pulang trofi Piala Presiden 2017.
Baca Juga: Dikeroyok 4 Tim Jawa Timur di Grup C Piala Menpora 2021, PSS: Sesuai Harapan
7. Perempat Final Piala Presiden 2018 (sriwijaya FC 3-1)
Takdir kembali mempertemukan Arema FC, Sriwijaya FC dan Stadion Manahan pada perempat final Piala Presiden 2018. Datang sebagai juara bertahan, Arema bertekad mengulang kembali pertemuan sebelumnya. Namun Dewi Fortuna berkata lain.
Singo Edan justru dipaksa pulang lebih cepat setelah Laskar Wong Kito berhasil unggul 3-1.
Piala Menpora 2021
Kini Arema FC kembali mengasah asa di Piala Menpora 2021. Datang membawa motivasi besar pasca penghentian Liga 1 2020, Arema FC memutuskan menutup mata dengan mitos Stadion Manahan.
Baca Juga: Faktor Keamanan, 4 Klub Liga 1 Ini Dapat Keistimewaan di Piala Menpora 2021, Mana Saja?
“Mitos itu tidak ada, mau main di mana pun, yang terpenting masih di lapangan. Jadi tidak masalah bagi saya,” kata Kuncoro.
Kuncoro pun optimistis Arema FC bisa melawan mitos yang disebut sebagai belenggu pengganggu mental bertanding. Dia menegaskan Arema FC sudah pernah mematahkan mitos tersebut dan akan berusaha kembali mengulanginya.
“Makanya, kami tetap optimistis dan memilih tidak mempercayai mitos-mitos apapun. Kami akan berjuang meraih kemenangan demi kemenangan,” tutur pelatih asal Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Tekad Arema untuk mematahkan mitos tersebut juga ikut terbantu dengan renovasi terbaru Stadion Manahan. Harapannya dengan wajah baru hasil renovasi mampu mengubah atmosfer stadion kebanggan masyarakat Surakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.