JAKARTA, KOMPAS TV - Pendiri Setara Institut, Rocky Gerung, angkat bicara terkait aksi pembakaran foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Menurut Rocky, peristiwa pembakaran foto Rizieq Shihab itu merupakan bagian dari operasi intelijen. Namun, operasi tersebut dibilang dungu oleh Rocky.
Mengapa demikian? Sebab, aksi pembakaran tersebut tidak dipersiapkan secara matang. Rocky menilai, hal tersebut merupakan settingan intelijen.
Baca Juga: Alasan PKS Copot Kadernya Gara-gara Kemeja Pendukung Gibran
“Aksi pembakaran poster Habib Rizieq adalah sebuah settingan intelejen yang gagal dan tidak kontekstual dengan kondisi riil yang terjadi saat ini,” kata Rocky dalam sebuah wawancara yang pada Sabtu (1/8/2020).
Rocky menjelaskan, salah satu kesalahan yang sangat tampak adalah terjadinya penyerangan terhadap Kantor PDI Perjuangan atau PDIP di Bogor, Jawa Barat.
Secara tidak langsung, kata Rocky, ada indikasi kalau Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menjadi orang yang tertuduh dalam rencana aksi tersebut.
“Jadi begitulah akhirnya, akhirnya yang kena getahnya Ibu Mega. Kena dituduh, dianggap ikut terlibat, sehingga vilanya harus diamankan polisi, bodohnya begitu kan,” ujarnya.
Baca Juga: Alasan PKS Copot Kadernya Gara-gara Kemeja Pendukung Gibran
Menurut dia, intelijen yang melakukan aksi demikian tidak melihat hasil dari peristiwa tersebut, sehingga ini menjadi sebuah kesalahan.
“Intel yang bodoh itu enggak melihat result dari peristiwa itu apa dan Saya angap begitu. Karena out of the blue tiba-tiba ada demo tentang khilafah yang ngapain ini,” ujar Rocky.
“Padahal fokus orang itu bukan pada Habib Rizieq.”
Menurut mantan Dosen Universitas Indonesia ini, insiden pembakaran fot Rizieq Shihab sebagai bentuk pengalihan isu.
“Yaitu isu pencalonan putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming sebagai Calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Center Tantang Megawati Debat Terbuka Soal BPIP: Jangan Diwakilkan
Sebelumnya, sejumlah foto dan video menampilkan aksi pembakaran foto Habib Rizieq Shihab tersebar di media sosial. Rizieq yang saat ini berada di Arab Saudi mengaku sudah tahu ihwal kabar tersebut.
Kuasa hukum Rizieq Shihab, Damai Hari Lubis, mengatakan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu langsung mengeluarkan imbauan menanggapi aksi pembakaran foto dirinya itu.
“Imbauan IB (imam besar) HRS, tempuh jalur hukum untuk hindari anarkistis. Maka kami (kuasa hukum) segera melaporkan atas perobekan gambar diri beliau,” kata Damai dalam keterangan resminya.
Menurut Damai, gambar yang tersebar luas itu dibuat sendiri oleh pihak yang membakar dan sengaja direkam.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Bebaskan Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia
“Sehingga, menurut kaca mata hukum kami, hal itu merupakan delik dolus melanggar UU ITE,” ujar dia.
Damai mengaku, dirinya bersama Eggy Sudjana yang sama-sama kuasa hukum dari Rizieq Shihab akan segera membuat laporan polisi atas kejadian tersebut.
“Untuk itu, kami sebagai tim hukum beliau, berharap polisi segera melakukan proses hukum,” ujar Damai.
Mengingat, kata dia, selama ini Polri melakukan penindakan secara tebang pilih dan suka-suka. Hal ini dikhawatirkan membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
“Jangan sampai nanti terjadi kegaduhan,” kata Damai.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Copot Budi Gunawan dari Kepala BIN karena Gagal Deteksi Djoko Tjandra
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.