JAKARTA, KOMPAS TV - Turinah, ibu dari editor Metro TV, Yodi Prabowo, tak terima jika anaknya disebut tewas karena bunuh diri. Pasalnya, Yodi banyak menerima luka tusuk benda tajam di tubuhnya. Belakangan, ditemui sebilah pisau di lokasi kejadian.
"Saya enggak terima kalau (Yodi) disebut bunuh diri. Masa bunuh diri, tusukannya banyak," kata Turinah seperti dikutip dari Kompas.com pada Jumat (24/7/2020).
Berulang kali Turinah mengulang kalimat yang menunjukkan kekesalannya ketika mendengar isu anaknya tewas karena bunuh diri.
Baca Juga: Sang Pacar Minta Diantar ke Lokasi Penemuan Mayat Editor Metro TV Yodi Prabowo Malam-malam, Ada Apa?
Turinah mengaku mengetahui munculnya isu bunuh diri itu dari berbagai pemberitaan di media massa. Adapaun dugaan bunuh diri itu dilontarkan oleh para pengamat dan polisi beberapa waktu lalu.
"Saya enggak mau dia (polisi) kerjanya cepet, tapi hasilnya begitu. Kan itu dibilangnya bunuh diri. Cepet sih terungkap tapi kan kayak gitu saya kesal banget, sakit banget saya," ujarnya dengan suara agak cepat dan meninggi.
Turinah mengaku heran ada pihak yang mengatakan Yodi tewas karena bunuh diri. Dia pun meyakini Yodi tewas karena dibunuh setelah mengetahui luka tusuk di tubuh anaknya.
"Kalau ada indikasi bunuh diri itu kan saya suka kesel. Terakhir saya baca kaya gitu. Itu bikin kesal, bikin dongkol, saya enggak terima. Jangan segampang itu (sebut bunuh diri)," kata Turinah.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Bertemu Pacar dan Perempuan Lain di Kafe Dekat Kantor
Soal sidik jari Yodi di pisau, Turinah percaya pisau yang ditemukan dan dipegang Yodi bukanlah pisau yang menyebabkan Yodi tewas.
Yodi diketahui ditemukan tertelungkup sambil memegang pisau dengan tangan kirinya.
Fakta tentang sidik jari Yodi di pisau yang ditemukan di sekitar mayat Yodi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
Fakta tersebut membuat publik berspekulasi tentang dugaan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan polisi masih mendalami fakta-fakta tentang sidik jari Yodi di pisau.
Baca Juga: Terungkap Identitas Laki-laki Mencurigakan di Malam Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo
Turinah juga bingung dengan berubah-ubahnya fakta tentang hasil autopsi yakni tak ada luka lebam.
Polisi dalam perjalanannya mengklarifikasi pernyataan terkait dugaan penganiayaan yang berakibat luka lebam di jasad Yodi.
"Saya berharap pelakunya ketangkep dan enggak salah tangkap," ujar Turina.
Bertemu Pacar dan Perempuan Lain
Sebelum ditemukan tewas, Yodi sempat mengambil cuti kerja selama empat hari. Turinah menyebutkan Yodi cuti mulai Jumat (3/7/2020) hingga Senin (6/7/2020).
“Saya juga bingung, saya kira masih cuti. Tahunya ini hari nih (Selasa sore) dia turun dari atas pakai sepatu. Memang masuk? Masuk Mah, katanya. Bukannya masih cuti? Dia bilang sudah masuk, masuk sore,” ujar Turinah.
Baca Juga: Update Penyelidikan Editor Metro TV, Sidik Jari di Pisau Ditemukan Milik Yodi
Di tengah masa cuti, Yodi sempet bertemu pacarnya, Suci Fitri dan perempuan lain berinisial L.
Pertemuan Yodi, Suci, dan L dilakukan sebuah kafe dekat Metro TV. L adalah perempuan yang diduga juga punya hubungan asmara dengan Yodi.
Yodi, Suci, dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat kantor Metro TV beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas. Yodi diminta memilih L atau Suci dalam hubungan asmara mereka.
“Saya tanya itu yang ajak ketemuan siapa? Aku Bu, kata si Suci. Terus yang diomongin apa? Itu Bu ngenalin ke L kalau ini saya (Suci) pacarnya. Akhirnya ditanya pilih salah satu, kamu pilih siapa? Nah si Yodi pilihnya Suci karena sudah dipacarin lama kan,” ujar Turinah.
Baca Juga: Sentuhan Teknologi Ubah Garam Kristal Khas Kusamba Jadi Garam Beryodium
Dari pertemuan tersebut, Yodi memilih Suci. L tertunduk ketika mendengar pilihan Yodi. Turinah tak kenal L. Namun, beberapa bulan lalu, L pernah memberikan kado ulang tahun kepada adik Yodi.
“Memang sih waktu adiknya (Yodi) ulang tahun, L kasih kado, adiknya kan kembar. Dek ini kado dari teman aku (kata Yodi). Dari siapa? Mba L. Saya kira L sudah berkeluarga karena panggilnya Mba. Ternyata katanya dekat sama si L,” ujar Turinah.
Turinah juga menyebutkan, L mengejar-ngejar Yodi dalam urusan asmara. Dari informasi yang Turinah dapatkan, L berambisi untuk mendapatkan hati Yodi.
“Gue harus dapetin Yodi, gue harus dapetin Yodi, katanya begitu. Pacarnya (L) sampai diputusin,” ujar dia.
Baca Juga: Penyebab Lebam pada Jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo, Ini Penjelasan Polisi
Usai Dua Minggu Kematian Yodi
Pengungkapan kematian Yodi telah berjalan minggu kedua. Polisi belum mengumumkan hasil penyelidikan terkait kasus Yodi.
Pengungkapan kasus Yodi seperti mendapat angin segar setelah pihak Polda Metro Jaya memberikan kepastian.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat menyebut Polda Metro Jaya dalam waktu dekat akan mengungkapkan hasil penyelidikan kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Pengumuman hasil penyelidikan itu akan dilakukan dalam waktu satu atau dua hari ke depan.
Dalam perjalanan kasusnya, polisi menemukan beberapa kendala mulai dari buramnya rekaman video CCTV hingga beberapa keterangan saksi yang diduga bohong.
Baca Juga: Titik Terang, Rekan Tahu Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo
Saat wartawan mencoba mengonfirmasi isu-isu yang beredar, tak banyak informasi resmi yang didapatkan.
Polisi seringkali mengatakan belum saatnya fakta-fakta disampaikan dan masih didalami temuan-temuan yang ada.
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.
Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.
Baca Juga: Polisi Temukan Barbuk Baru, Ada Rambut di TKP Jasad Editor Metro TV Yodi Prabowo
Sebelumnya, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.