Menurutnya, pelaku yang beraksi sejak 2018 itu telah membobol tiga bank. Yakni Bank Lampung dengan total kerugian korban Rp 70 juta, Bank Sultra di Kendari total kerugian Rp 120 juta, dan Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.
Baca Juga: Sampah Struk ATM Dimanfaatkan Buat Dokumen Palsu untuk Kuras Rekening Bank
Kelemahan Bank
Pada kasus tersebut, Hisar menduga bahwa ada kelemahan dari sisi keamanan perbankan.
"Nah di situ kelemahan dari bank. Rekeningnya asli yang tersangka buka dengan KTP palsu tapi foto tersangka, kemudian dia pindahkan transfer ke rekening yang dia bikin itu," sambungnya.
Dia juga menduga bahwa yang menjadi sasaran tersangka yakni bank-bank daerah yang dianggap masih mudah dibobol.
"Dia tidak menyasar bank swasta, tapi bank daerah yang mungkin menurut tersangka SOP-nya mungkin tidak begitu ketat sehingga masih bisa bobol," katanya,
"Untuk tanda tangan di buku tabungan juga tidak diperiksa sehingga mereka memilih sasaran bank-bank daerah," imbuhnya.
Namun begitu, pihaknya mengaku akan terus memeriksa kasus tersebut serta mendalami kemungkinan adanya keterlibatan 'orang dalam' bank.
"Kami juga mendalami apakah ada kelalaian atau ada keterlibatan orang dalam," pungkas perwira tiga melati itu.
Baca Juga: Boy William Akui Tak Tahu Menahu Soal Kasus Pembobolan Kartu Kredit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.