"Tapi justru karena wabah masih ada, kita lakukan testing lebih banyak, lebih banyak yang ketemu, lebih banyak yang isolasi."
Baca Juga: Anies Baswedan Nonaktifkan Lurah Grogol Selatan Terkait KTP-el Djoko Tjandra
Anies menambahkan, angka rasio positif di Jakarta dalam tiga pekan terakhir ini memang sempat mengalami peningkatan. Pada 9 sampai 15 Juli, rasio positif Covid-19 di Jakarta mencapai 5,9 persen.
Angka tersebut masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) 5 persen.
Kendati demikian, Anies mengatakan, dibandingkan angka rasio positif, sejauh ini angka Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kematian akibat virus corona di Jakarta masih tergolong rendah.
Berdasarkan data di situs pemantauan Covid-19 Jakarta, tingkat kematian akibat virus corona di Jakarta sebesar 4,4 persen.
Baca Juga: Sejumlah Pimpinan KPK Temui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Apa yang Dibahas?
"Dari yang kita temukan selama 2-3 minggu, angka positivity rate meningkat. Tetapi, jumlah case fatality rate tidak mengalami peningkatan," tutur Anies.
Lebih lanjut, Anies menambahkan, mayoritas kasus positif yang ditemukan di Jakarta merupakan orang tanpa gejala.
Sementara, pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah orang yang ditemukan positif tanpa gejala, namun memiliki penyakit bawaan atau komorbid atau berisiko tinggi.
"Maka mereka kita minta untuk dirawat. Misal ada warga lansia 70 tahun lebih, positif, maka demi keselamatan isolasi di rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga: Ini Alasan Anies Baswedan Lanjutkan Reklamasi Ancol
Diketahui, per Selasa (21/7) kemarin, jumlah kasus positif virus corona di Jakarta hingga mencapai 17.153 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.864 orang dinyatakan telah sembuh, dan 758 orang meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.