Kompas TV nasional politik

Dana Otsus Papua Sudah Mengalir Rp84 T, Bupati Mamberamo: Terlalu Kecil, Semen Saja Rp1 Juta Per Sak

Kompas.tv - 22 Juli 2020, 23:18 WIB
dana-otsus-papua-sudah-mengalir-rp84-t-bupati-mamberamo-terlalu-kecil-semen-saja-rp1-juta-per-sak
Pemandangan senja dari atas bukit Pulau Kri, Raja Ampat, Papua Barat. (Sumber: Dini Kurniasari)
Penulis : Tito Dirhantoro

Menurut Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak, jumlah tersebut dinilai bukanlah dana yang besar untuk pembangunan Papua.

"Kami tidak bicara Rp 84 triliun, terlalu kecil. Di daerah saya semen satu sak Rp1 juta, kegiatan habis hanya untuk semen," ujar Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak dalam webinar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Rabu (22/7).

Baca Juga: Presiden Jokowi Cabut Pengajuan Banding Perkara Pemblokiran Internet di Papua

Dana otsus tersebut tak memiliki desain besar dalam pembangunan. Selain masalah dana, Ricky juga menunjukkan masalah dalam UU Otsus.

UU Otsus yang ada saat ini dinilai tidak berjalan di Papua. Hal itu dikarenakan UU tersebut tak melibatkan orang asli Papua dalam pembuatannya.

"Saya berharap kalau UU mau direvisi kembalikan sepenuhnya pada orang Papua," ujar Ricky.

Hal serupa juga diungkapkan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap. Herry bilang, otsus Papua menghabiskan dana besar tak diimbangi dengan grand design.

Baca Juga: 220 Pasukan Elite TNI AU Selesaikan Misi Papua, Belasan Bandara Perintis Aman dari Serangan KKB

"Kalau otsus mau dilanjutkan harus jelas keberpihakan regulasi dalam menata dan mengelola Papua," jelas Herry.

Herry juga mendorong penggunaan dana otsus untuk pendidikan dan kesehatan. Ia menyebutkan, di Kabupaten Biak Numfor sendiri kekurangan hingga 900 orang guru.

Selain itu sektor kesehatan juga penting. Hal itu dengan membangun rumah sakit, puskesmas, hingga puskesmas pembantu beserta penyediaan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Menkopolhukam, Mendagri, dan Wakapolri Bertolak ke Timika, Bahas Otsus Papua?




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x