JAKARTA, KOMPASTV – Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) seksi 2 telah rampung dan akan segera beroperasi.
Baca Juga: Pengusaha Jalan Tol Jusuf Hamka Jajal Jalan Tol Desari Seksi 2 Brigif-Sawangan
Pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu contoh kerja sama antara swasta dengan BUMN, yakni antara PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Waskita karya (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Sejauh ini, jalan bebas hambatan sepanjang 6,3 kilometer yang menghubungkan Brigif-Sawangan itu baru bisa dilalui oleh pesepeda.
Di balik kesuksesan rampungnya jalan tol Desari itu ada sosok yang menarik untuk diketahui.
Sosok itu tak lain adalah seorang pengusaha jalan tol Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka ternyata sempat pula menjajal jalan Tol Desari seksi II Brigif-Sawangan itu dengan menggunakan sepeda.
“Hari ini, Minggu (28/6/2020) jam 17:50, saya sedang mengontrol persiapan pembukaan jalan Tol Desari seksi 2, jalur Brigif - Kerukut - Sawangan, berkesempatan ketemu dengan teman-teman milenial yang sedang olah raga sepeda di situ. Saya dipinjamkan sepedanya sambil memeriksa persiapan beroperasinya jalan tersebut," tulis Jusuf di akun Instagram pribadinya @jusufhamka, Senin (29/6/2020).
Jusuf Hamka adalah ayah dari Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP), Fitria Yusuf.
Dalam akun YouTube resmi milik Yuni Shara (Yuni Shara Channel) dijelaskan, Jusuf Hamka merupakan seorang pengusaha yang dermawan.
Sosoknya cukup dikenal baik karena sifat dermawannya.
Jusuf kerap bersedekah dengan menjual nasi kuning murah seharga Rp 3.000 atau bahkan gratis.
Sedekah itu ditujukan untuk kaum fakir miskin dan dhu`afa.
“Kalau pernah ditolong, ya harus mau menolong orang lain,” kata Jusuf Hamka.
Menjadi seorang pengusaha jalan tol di tanah air yang sukses tidak membuatnya lantas menjadi pribadi yang angkuh.
Saat memberikan sedekah kepada kaum papa itu langsung dilakukan sendiri.
Baca Juga: Ingin Beramal, Jusuf Hamka Jual Nasi Hanya 3.000 Rupiah
Dengan bermodalkan tempat kecil yang sederhana, ia memberikan makanan kepada siapa pun.
Prinsip dan sifat dermawan itu tetap dijalani, bahkan setelah menjabat sebagai pengusaha sukses jalan tol dan Ketua Organisasi Muslim Tionghoa.
Bagi Jusuf, menjadi seorang pengusaha yang sibuk tak lantas membuatnya jauh dari keluarga.
Jusuf tetap dekat dengan istri dan ketiga anaknya serta mengajarkan sifat kedermawanannya itu kepada keluarganya.
Hal itu terlihat ketika anaknya yang bernama Fitria Yusuf dan Feisal Hamka turut serta dalam berbagi sedekah nasi kuning kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sebelumnya, masih dalam cerita di Youtube itu, setelah Jusuf memutuskan untuk menjadi mualaf (masuk Agama Islam), ia mengubah namanya dari Alun Joseph menjadi Jusuf Hamka.
Hal ini tidak lepas dari peran serta ulama dan sastrawan besar tanah air, Prof. Dr. Buya Hamka yang menuntunnya untuk mengucap syahadat.
Dari mualaf itu kemudian Jusuf punya harapan mulia, yakni bercita-cita luhur hendak membangun seribu masjid.
“Saya ingin membangun 1000 masjid,” ungkap Jusuf, dalam beberapa waktu.
Hal itu ia realisasikan kali pertama dengan membangun Masjid Babah Alun yang berada di bawah kolong jembatan tol, Sunter, Jakarta Utara.
Bahkan, kini Jusuf tengah membangun Masjid Babah Alun yang ketiga dibangun di depan Gerbang Tol Desari, Jakarta Utara.
Masjid itu terlihat bernuansakan Tionghoa dengan corak warna merah yang mendominasi.
Menurut Jusuf, desain masjid ketiga tersebut memang sebagai ajang untuk percampuran budaya antara Islam dengan Tionghoa.
Salah satu buktinya, atap masjid itu bakal didesain dengan tulisan berbahasa arab dan china (asmaul husna).
Baca Juga: Mengenal Sosok Jusuf Hamka, Pendiri Warung Podjok Halal
“Nah, ini nanti kita bikin di atas ada tulisan Asmaul Husna, Bahasa Arab. Terus ada Bahasa Chinese-nya juga. Jadi percampuran budaya,” kata Jusuf, dalam akun media sosial itu.
Sejatinya, banyak hal yang patut diteladani dari sosok Jusuf Hamka ini.
Selain sifat kedermawanannya, Jusuf pun memiliki prinsip hidup agar selalu berupaya untuk amanah, jujur, dan menghormati orangtua serta orang lain.
“Dari seorang pedagang asongan dapat dipercaya sebagai pengusaha membangun jalan tol. Karena prinsipnya amanah, jujur, dan menghormati orangtua,” kata Yuni Shara, dalam penjelasannya di media sosial tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.