Meski banyak pedagang mencoba menadah hoki menawarkan uang koin kelapa sawit dengan harga selangit, nyaris bisa dipastikan tidak ada pembeli yang terlalu bernafsu sehingga lupa berhitung secara waras.
Data perdagangan di situs-situs perdagangan daring tadi menunjukkan transaksi atas koin-koin kelapa sawit masih di kisaran Rp 2.000-an per keping.
Ada juga yang berhasil menjual dengan harga Rp 5.000 per keping, barangkali karena deskripsi dan foto kondisi fisiknya memikat.
Baca Juga: Obat Dexamethasone Sudah Dipakai di Indonesia, Bagaimana Hasilnya? Ini Kata Dokter
Keistimewaan Uang Koin Kelapa Sawit
Lepas dari sebagian tawaran harganya yang tak wajar, koin kelapa sawit ini memang memiliki beberapa keistimewaan yang tak dimiliki oleh uang logam lain.
Diskusi antara para pedagang dan calon pembeli menunjukkan banyak bujangan tertarik membeli uang koin kelapa sawit ini sebagai salah satu materi serah-serahan mas kawin ketika lamaran.
Kemudian uang logam kelapa sawit ini sering disebut pula dengan sebutan koin bimetal. Maklum, secara kasat mata kita melihat dua jenis logam yang menjadi bahan baku pembuatannya. Ada lingkaran luar logam berwarna putih keperakan dan lingkaran logam berwarna kuning keemasan.
Situs Bank Indonesia (BI) memuat penjelasan komposisi asli logam uang koin kelapa sawit ini. Lingkaran luar koin kelapa sawit terbuat dari cupro nikel sedangkan lingkaran dalam berbahan aluminium bronze (aluminium tembaga).
Dibandingkan dengan uang logam keluaran BI yang lain, koin kelapa sawit ini sepertinya satu-satunya koin bimetal terbitan bank sentral Indonesia itu.
Keistimewaan berikutnya juga bisa kita telisik dari daftar uang logam di situs BI.
Uang koin kelapa sawit terbit pertama kali pada tanggal 8 Maret 1993. Sebelum itu belum pernah BI mengeluarkan uang logam pecahan Rp 1.000 rupiah. Nah, jadi, koin kelapa sawit adalah uang logam pecahan Rp 1.000 yang pertama di Indonesia.
Keistimewaan lain uang koin kelapa sawit terletak pada temanya. Koin ini merupakan satu-satunya uang logam BI yang bertema tanaman perkebunan.
Ada satu koin BI yang bertema tanaman, tapi bunga-bungaan: koin Rp 500 bunga melati. Koin BI yang lain kebanyakan bertema burung, yaitu burung Kepodang (Rp 50), Kakak Tua (Rp 100), serta Jalak Bali (Rp 200).
Dilihat dari bobotnya, uang koin kelapa sawit ini adalah uang logam keluaran Bank Indonesia dengan bobot berberat, yaitu 8,6 gram.
Adapun dari diameter alias garis tengah, koin kelapa sawit berada di urutan kedua (26 mm) kalah gede dari koin bunga melati pecahan Rp 500 bunga.
Itulah beberapa keistimewaan uang koin kelapa sawit yang beberapa hari terakhir viral karena ada yang menjualnya dengan harga sampai miliaran.
Satu lagi yang penting diketahui, sampai tulisan ini naik server, uang koin kelapa sawit ini masih menjadi uang pembayaran tunai resmi Bank Indonesia.
Data di situs resmi Bank Indonesia menunjukkan bahwa uang logam terakhir yang dicabut dari peredaran adalah pecahan Rp 25 (1991) pada tahun 2010 lalu.
Baca Juga: Sadis! Terapis Pijat Surabaya Ditusuk di Leher, Sempat Bertengkar dan Berteriak Tolong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.