Misi latihan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB, satu jam kemudian ketiga pesawat selesai melaksanakan misi dan kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin.
Dua pesawat berhasil mendarat sementara Hawk 209 pesawat ketiga jatuh di perumahan warga sekitar pukul 08.13 WIB.
Menurut Fadjar, jarak jatuhnya pesawat dengan ujung landasan pacu hanya sekitar 2 KM. Pesawat jatuh dari ketinggian 500 feet atau 152,4 dari permukaan tanah.
Fadjar menambahkan pesawat tersebut buatan tahun 1990 dan hingga saat ini telah menghabiskan 3.100 jam terbang. Meski telah berusia 30 tahun, pesawat itu masih dianggap layak mengingat jam terbang dinilai normal.
Insiden Serupa
Kejadian serupa juga pernah dialami warga Kabupaten Kampar, Riau. Insiden tersebut terjadi delapan tahun lalu, tepatnya 16 Oktober 2012.
Baca Juga: Ketika Pesawat Australia Ketar-Ketir Hadapi Hawk 209 TNI AU
Sebuah pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Kabupaten Kampar, Riau sekitar pukul 09.30 WIB.
Dikutip Kompas.com, Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin menjelaskan pesawat jatuh karena mengalami kerusakan mesin saat latihan terbang.
Menurut Hartind Asrin pesaawat keluar latihan terbang dalam kondisi layak mengudara. Namun tiba-tiba mesinnya rusak dan jatuh.
Laporan mengenai kerusakan mesin diperoleh dari keterangan pilot pesawat yakni, Letda Pnb Reza Yori Prasetyo. Sementara Reza selamat dari kecelakaan setelah keluar dari pesawat tempur Hawk 200 melalui kursi pelontar.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Danau Sentani Berhasil Dievakuasi
Tidak ada korban jiwa pada warga karena pesawat saat itu jatuh di lahan kosong di tengah permukiman.
Stop Terbang
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyatakan pihaknya segera melakukan investigasi terkait jatuhnya pesawat Hawk 209. Ia memperkirakan, dibutuhkan dua pekan untuk melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Selama investigasi aktivitas penerbangan Hawk 100/200 yang memperkuat Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru sementara dihentikan. Sementara evakuasi pesawat ke Lanud Roesmin Nurjadin kemungkinan dilakukan dalam beberapa hari.
Baca Juga: Berkaca dari MI 17 dan Hawk 209, Dewan Minta Prabowo dan Hadi Audit Alutsista
"Setelah kejadian ini, saya perintahkan untuk stop flying (terbang) dulu. Saya tidak nyatakan ini grounded, kita stop dulu pengoperasiannya untuk melaksanakan proses investigasi," ujar Fadjar dikutip dari Antara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.