JAKARTA, KOMPAS TV - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membatalkan jadwal perdebatan terkait utang Negara dari sebelumnya hari ini menjadi tanggal 24 Juni 2020.
Karena alasan itulah, Ekonom Rizal Ramli menyatakan tidak akan hadir dalam perdebatan yang jadwalnya diubah itu.
Rizal Ramli menyebut Luhut tidak berkoordinasi dengan dirinya trkait perubahan jadwal tersebut.
"Ya enggaklah (tidak akan hadir). Itu mah ngawur, (keputusan) sepihak," kata Rizal Ramli dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Luhut Siap Debat Soal Utang Negara dengan Rizal Ramli, Undangan Sudah Dikirim
Kendati diundur, dia akan memercayakan perdebatan yang berlangsung pada 24 Juni nanti kepada jejaring aktivis yang mengatasnamakan Pro Demokrasi (ProDem).
"Mas Adhie Massardi (perwakilan Rizal Ramli) nanti yang menjadi koordinator dengan jadwal, syarat debat, pool TV dan streaming," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Rizal Ramli (RR), Adhie Massardi, membenarkan ketidakhadiran mantan Menteri Keuangan periode Juni 2001-Agustus 2001 tersebut.
Sebab, pihaknya akan mempersiapkan segala sesuatunya menjelang debat antara Luhut dan RR.
"Tidak hadir, karena acara debat Pak RR dengan LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) sudah didesain teman-teman ProDem," ujarnya.
Baca Juga: Luhut Sedih Pemerintah Dibilang Lambat dan Ragu Tangani Covid-19 oleh Pengamat
Sebelumnya, Luhut pernah menantang kepada siapa pun pengkritik pemerintah soal utang negara untuk bertatap muka dengannya.
Luhut mengaku ingin berbincang terkait penambahan utang negara selama pandemi virus corona atau Covid-19.
Rizal Ramli pun menyatakan kesiapannya atas tantagan tersebut pada Rabu (10/6/2020). Selain itu, dia meminta dalam debat nanti turut menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan tim kabinet ekonomi saat ini.
Baca Juga: Luhut: Supaya Anak Muda Tahu, Suka Tidak Suka China Kekuatan Dunia yang Tak Bisa Diabaikan
Rizal Ramli itu menawarkan kesepakatan. Apabila kalah dalam berdebat nanti, dia berjanji tidak akan mengkritik pemerintahan.
Namun, sebaliknya, bila dirinya menang dalam perdebatan, dia meminta seluruh kabinet menteri ekonomi era Presiden Joko Widodo saat ini untuk mundur dari jabatan mereka.
“Awalnya Rizal Ramli tidak setuju. Dia bilang tidak usah diladeni. Tapi, karena ditawarkan oleh promotor dari Prodem, akan berdebat satu paket dengan tim ekonomi Jokowi, termasuk Sri Mulyani, Luhut Binsar Panjaitan, dan Airlangga Hartarto, maka dia (Rizal Ramli) mau,” ujar Juru Bicara Rizal Ramli, Adhie Massardi, dalam jumpa pers di bilangan Tebet, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: Luhut Tantang Pengkritik Utang Negara: Enggak Usah Ngomong di Medsos dan TV, Ketemu Saya Sini
Adhie lalu menjelaskan, antara Luhut dan Rizal Ramli bersahabat sudah sangat lama, apalagi sama-sama di kabinet Gus Dur. Hal yang ingin disampaikan RR, lanjut Adhie, Luhut adalah menteri paling senior.
Merespons hal itu, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi memastikan bahwa Luhut Pandjaitan siap berdebat dengan Rizal Ramli.
Pihaknya telah mengundang Rizal Ramli melalui pesan singkat untuk hadir dalam debat tersebut.
Selain Rizal Ramli, Luhut pun turut mengundang dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Djamester Simarmata, Kamis (11/6/2020), pada pukul 09.30 WIB.
Baca Juga: New Normal Ala Luhut, Gak Ada Lagi Cipika Cipiki
Djamester sendiri juga turut serta ingin melakukan perdebatan ke Luhut terkait utang luar negeri (ULN) Indonesia.
"Rencananya kami akan mengundang beliau dalam minggu ini untuk berdiskusi melihat analisis data-data yang disampaikan dan dasar-dasar keilmuan yang digunakan. Dari kami sudah sampaikan jadwalnya, tinggal tunggu konfirmasi Pak Djamester," ujar Jodi kepada Kompas.com.
Lebih lanjut, Jodi mengatakan, Djamester selama ini kerap memberikan masukan terhadap pemerintahan kabinet Presiden Joko Widodo. Soal masukan tersebut itulah, Luhut mengundang langsung tatap muka terhadap Djamester.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.