JAKARTA, KOMPASTV - Foto pria dengan tato peta Indonesia yang ikut dalam demonstrasi mengecam kematian George Floyd di Philadelphia, Amerika Serikat, viral di media sosial.
Dalam foto tersebut nampak pria sedang memegang benda dan ingin melemparkannya. Belakangan aksi unjuk rasa kematian George Floyd di beberapa negara bagian Amerika Serikat berujung pada bentrokan dan kerusuhan.
Setelah foto beredar, sebuah akun Facebook dengan nama Rainey Arthur Backues memberikan klarifikasi terkait tato pulau Indonesia dan aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan.
Baca Juga: Massa Demo Kematian George Floyd Rusuh di Depan Gedung Putih
Rainey meminta maaf kepada seluruh pihak yang telah terkena dampak negatif dari foto tersebut. Dirinya juga bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan yang diperbuat.
"Saya telah belajar banyak dari kejadian ini," ujar Rainey.
Rainey merupakan warga negara Amerika Serikat naturalisasi. Ia lahir di pulau Jawa.
"Saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ujarnya.
Baca Juga: Protes Kematian George Floyd, Picu Bentrok dengan Polisi
Kematian George Floyd mengundang reaksi warga Amerika Serikat, khususnya warga keturunan Afrika-Amerika. Aksi unjuk rasa terjadi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat yang berujung pada kerusuhan serta penjarahan.
Di Atlanta, demonstrasi mengecam kematian George Floyd membuat mobil polisi setempat dibakar dan kantor berita CNN menjadi sasaran vandalisme dan pengrusakan massa.
Aksi demonstrasi ini terus berjalan setelah kematian George Floyd pada 25 Mei 2020.
Insiden itu bermula ketika polisi Kota Minneapolis bernama Derek Chauvin mengamankan George Floyd pada Senin (25/5/2020). Floyd saat itu diduga melakukan transaksi penggunaan uang palsu senilai 20 dollar Amerika Serikat.
Baca Juga: Pemain Borussia Dortmund Beri Penghormatan untuk George Floyd Lewat Selebrasi Gol
Penangkapan Floyd itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video itu, tangan Floyd diborgol. Kemudian ia dijatuhkan ke aspal.
Seorang polisi yang menangkapnya lalu menekan leher Floyd dengan lututnya, sembari memasukkan tangannya ke saku.
Mendapat perlakuan demikian, Floyd merintih kesakitan. Dia mengaku kesulitan bernapas. Sebelum hilang kesadaran, Floyd sempat memanggil ibunya dua kali. Setelah itu, George Floyd terdiam.
Ketika Chauvin memintanya bangun agar segera masuk ke dalam mobil polisi, Floyd tidak bergerak sama sekali. Floyd kemudian dibawa ke rumah sakit dan pihak rumah sakit menyatakan Floyd meninggal dunia.
Baca Juga: Detik-Detik Penangkapan George Floyd Hingga Meninggal yang Bikin Publik AS Marah
Empat oknum polisi yang bertanggung jawab atas kematian Floyd kemudian dipecat pada Selasa (26/5). Namun, mereka masih bebas berkeliaran. Pihak keluarga George Floyd menuntut agar para tersangka dihukum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.