Kompas TV nasional berita kompas tv

Sejak Lahir Pancasila Bergaulnya di Mana?

Kompas.tv - 1 Juni 2020, 08:59 WIB
sejak-lahir-pancasila-bergaulnya-di-mana
Sejarah Hari Lahir Pancasila (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Zaki Amrullah

Penulis: Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek.

Kalau ada yang bilang Indonesia dirasa belum cukup maju dengan Pancasila, lalu mewacanakan harus digantilah Pancasilanya, rasanya ini sudah basi banget diobrolin.

Segala diskursus ideologi mulai bawa-bawa agama, atau telaah teoritis bla.. bla.. bla.. sudah banyak berseliweran. Pertanyaannya, kenapa Pancasila selalu disalahin? serba salah terus! emang Pancasila gaulnya dimana sih? Sama siapa?

Kepribadian Menurut Zodiak

Sebelum kita cari tahu gaulnya dimana, kita terawang dulu kepribadian Pancasila yang lahir hari ini, 1 Juni 1945. Dilihat dari tanggal lahirnya, si doi rasi bintangnya  Gemini. Nah kalau kata Google nih, orang yang berzodiak Gemini, pada dasarnya ramah dan mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.

Pantesan mulai zaman Bung Karno sampai jamannya BPIP, Pancasila bisa aja “gaul” dan adaptasi sama situasi. Si doi (Pancasila) zaman persiapan kemerdekaan sampai awal Orde Lama sebagai dasar yang menyatukan.

Zaman Orde Baru  baru dijadikan azas tunggal, yang katanya gak Pancasila, minggir! tidak sejalan dengan arah pembangunan bangsa. Di era reformasi, Pancasila jadi simbol kemanusiaan, kebebasan sipil dan merangkul kemajemukan.

Jadi, salahnya Pancasila dimana coba? dia gaul sama siapa aja ngikutin kok. Mau disebut “Grondslag” seperti kata Bung Karno ya oke, sebagai dasar filosofinya negara. Dan sekarang disebut sebagai pilar, karena MPR biasanya sosialisasi 4 pilar kebangsaan, juga oke.

Dalam satu kesempatan Bung Karno juga menganjurkan menjadikan Pancasila sebagai “Leidstar” (bintang penuntun), kompasnya setiap manusia Indonesia berlayar ya Pancasila itu, Pancasila oke juga! Gak pernah rewel tuh Pancasila.  Tapi kenapa banyak banget yang benci dan minta Pancasilanya diganti aja. Salahnya doi dimana?

Pola Asuh Orang Tua Pancasila

Coba kita cari tau lagi deh, biasanya kalau memang ada baik atau buruknya kepribadian, ada pengaruh dari pola asuh. Penasaran, emangnya Pancasila dulu sama "bapaknya" diasuh seperti apa, diwejangin apa emangnya, kok sekarang dikambing hitamkan melulu oleh sebagian kita.

Cak Roeslan Abdulgani pada tahun 1961 memberikan penjelasan di kumpulan karangan Bung Karno pada buku "Pedoman untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat", disana dijelaskan mulai dari Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, hingga Lahirnya Pancasila.

Kata Cak Roeslan Abdulgani yang kala itu Wakil Dewan Pertimbangan Agung, Pancasila itu lahir dari pidato Bung Karno menjawab pertanyaan ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan yang diketuai Dr. Radjiman Wediodiningrat tentang apa dasarnya jika Indonesia Merdeka.

Cak Roeslan melanjutkan," dari keseluruhan isi pidato beliau (Bung Karno) ini, yang diucapkan tanpa teks tertulis, maka kelihatan dengan tegas sekali, bahwa Pancasila kita itu adalah suatu ideologi mempersatu seluruh bangsa, rakyat, daerah-daerah tanah air kita, dalam menghadapi kolonialisme.  Siapa yang coba-coba  mengartikan Pancasila secara lain, sebenarnya tidak mengerti akan hakekat Pancasila itu".

Wejangan Bung Karno Bapak Pancasila

Memangnya gimana sebenarnya Pancasila, maunya bapaknya dia jadi gimana sih?

Bung Karno mengaku tidak sendirian melahirkan Pancasila. Beliau dengan rendah hati menyampaikan  "kugali dari kepribadian bangsa". Meski demikian  tetap saja Bung Karno lah, yang paling tahu sesungguhnya Pancasila diminta jadi seperti apa.

Bung Karno "mewejang" Pancasila agar menjadi pemersatu. Kata Bung Karno, "Pendek kata, bangsa Indonesia, Natie Indonesia bukanlah sekedar satu golongan orang yang hidup dengan “le desir d'etre eensemble” diatas daerah yang kecil seperti Minangkabau, atau Madura, atau Jogja, atau Sunda, atau Bugis, tetapi bangsa Indonesia ialah seluruh manusia-manusia yang menurut geopolitik yang telah ditentukan oleh Allah Swt, tinggal dikesatuannya semua pulau-pulau Indonesia dari ujung Sumatera sampai ke Irian! ........ sudah terjadi character gemeinschaft bangsa Indonesia, umat Indonesia jumlah orangnya adalah 70 juta, tetapi 70 juta yang telah menjadi satu, satu sekali lagi satu!".

Kemudian diikuti tepuk tangan hebat saat Bung Karno menyampaikan hal tersebut kepada peserta sidang. Kemudian Bung Karno melanjutkan," Kebangsaan yang kita anjurkan bukan kebangsaan yang menyendiri, bukan Chauvinisme, sebagai dikobar-kobarkan oleh orang Eropa, yang menyatakan Deutschland uber Alles ,.... jangan kita berdiri diatas azas demikian, kita harus menuju persatuan dunia, persaudaraan dunia, kita bukan saja harus mendirikan negara Indonesia merdeka, tetapi kita harus menuju pula kekeluargaan bangsa-bangsa!".

"Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara "semua buat semua", saya yakin bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan, mufakat."

"Saya didalam 3 hari ini belum mendengarkan prinsip itu, yaitu prinsip kesejahteraan, prinsip tidak akan ada kemiskinan didalam Indonesia merdeka. Apakah kita mau Indonesia Merdeka yang kaum kapitalisnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya".

Jadi sejauh ini kita mulai tahu bahwa Pancasila "diasuh" oleh Bung Karno melalui BPUPK untuk menjalankan Kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi dan kesejahteraan sosial. Sedangkan sebagai puncaknya Bung Karno "mewejang" Pancasila untuk menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Hendaklah negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan dengan tiada "egoisme-agama". Dan hendaknya Negara Indonesia satu Negara yang ber-Tuhan!"

Pancasila Salah Gaul?

Menurut kalian, apakah Pancasila apa diasuh secara buruk? apakah perasaan sebagai sebuah bangsa, mendahulukan kemanusiaan, menyelesaikan masalah secara musyawarah mufakat, mencita-citakan kesejahteraan sosial dan senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah hal yang buruk?

Apa gaulnya yang salah? Jangan-jangan malah kita yang selama ini salah cara bergaulnya dengan Pancasila!

Jika diperas menjadi satu, Pancasila adalah gotong-royong. Kata Bung Karno,  gotong-royong adalah faham yang dinamis, menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, satu kerja atau gawe bersama. Pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua.

Nah, jangan disalahin Pancasila nya kalau kemudian dirasa belum memuaskan kita semua. Jangan-jangan kita menempatkan Pancasila statis, tidak dinamis seperti Kata Bung Karno.

Pancasila cuman simbol yang dipajang bersama Garuda, cuman dihafal sebagai sebuah teks, makanya kalau ada salah satu kontestan ratu kecantikan tergagap melafalkan teks Pancasila langsung heboh.

Padahal mungkin banyak dari kita semua yang hafal Pancasila tapi gagap dalam mengamalkan. Berarti kita yang salah gaul, bukan Pancasilanya. Berarti kalau ada yang gak beres sama Indonesia, kita dong yang berubah, jangan Pancasilanya disuruh berubah. "playing victim"  sama "point finger” aja kita sukanya.

Selamanya kalau kita mengenal Pancasila secara statis, tidak dinamis, ya Pancasila hanya akan menjadi teori, bukan ideologi yang menggerakkan dan merubah keadaan.

Oke mulai sekarang gak usah lagi kita nyalah-nyalahin Pancasila, kitanya yang harus berubah. Ayo kita amalkan Pancasila!

Eits, emang ngamalin Pancasila ada pahalanya? Waduh catetannya dibawa malaikat bos! Yuk ah jangan keras kepala, kita amalkan, gotong-royong, saling mengingatkan dengan baik, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang, vaksinnya ya kedisiplinan dan gotong-royong kita, bukan yang lain.

Awas, jangan salah gaul! Pastiin Pancasilamu yang dinamis!




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x