KOMPAS.TV - Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan munculnya suara dentuman di sejumlah wilayah.
Berdasarkan catatan KOMPAS.TV, dentuman misterius itu muncul di 3 wilayah dalam dua bulan terakhir ini.
Ketiganya yakni Jabodetabek, Jawa Tengah, dan yang terbaru di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Fakta-fakta Erupsi Gunung Anak Krakatau, Dari Dentuman Hingga Tsunami
Hingga kini, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) belum mengetahui pasti sumber suara dentuman yang membuat heboh masyarakat tersebut.
Dentuman Jabodetabek
Dentuman misterius terdengar di Jabodetabek pada Sabtu 11 April 2020 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Selain suara dentuman, warga yang tinggal di sekitar Jabodetabek juga merasakan getaran hingga membuat pintu dan kaca ikut bergetar.
Lini masa Twitter pun ramai dengan posting-an dentuman ketika itu.
Banyak yang mengira bahwa suara dentuman itu berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau mengingat kejadian hampir bersamaan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyebut bahwa dentuman bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Dentuman yang dirasakan atau didengar oleh banyak masyarakat di sekitar Jakarta, kami yakini bukan diakibatkan oleh aktivitas gempa tektonik dengan magnitudo 2,4," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Jabodetabek Dengar Dentuman Sabtu Dini Hari, Diduga Erupsi Anak Krakatau
Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan.
Menurut dia, tidak ada suara dari Gunung Anak Krakatau sejak semalam.
"Suara dentuman tidak terdengar sampai Pos Gunung Anak Krakatau di desa Pasauran dekat Pantai Caritna," ucap Hendra ketika itu.
"Bukan, sudah saya konfirmasi dengan petugas pos yang dekat gunung, tidak melaporkan adanya suara dentuman itu," sambungnya.
Dentuman Jawa Tengah
Sebulan setelah terdengar di Wilayah Jabodetabek, suara dentuman misterius muncul di sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) pada Senin, 11 Mei 2020.
Sejumlah pengguna Twitter ketika itu mengaku mendengar suara dentuman di beberapa wilayah Jateng.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono memastikan bahwa sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik.
Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Suara Dentuman Misterius di Jawa Tengah, Ternyata...
Suara dentuman yang ini disebut-sebut terjadi pada Senin (11/5/2020) antara pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB di sebagian wilayah Jawa Tengah seperti Surakarta dan Semarang.
"Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," jelas Daryono.
Apabila aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan.
"Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata dia.
Dentuman Bandung
Suara dentuman yang terbaru muncul di langit Kota Bandung hingga Kabupaten Bandung pada Kamis, 21 Mei 2020, sekitar pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan analisis BMKG terhadap faktor gempa, cuaca, dan petir, tidak ada suara tersebut.
Kepala Kantor BMKG Bandung Toni Agus Wijaya mengatakan bahwa berdasarkan analisis tidak ada kejadian gempa bumi di Bandung, Kamis (21/5/2020) ini.
"Dari rekaman seismograf di sekitar Bandung. Tidak ada kejadian Gempa Bumi," kata Agus.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Muncul Lagi, Kini Terdengar di Langit Bandung
Begitupun dari sisi cuaca di Kota Bandung. Menurutnya, cuaca di Bandung raya pada kondisi cerah berawan pada pukul 10.00 WIB.
"Berdasarkan citra radar cuaca pada pukul 09.32 WIB, secara umum cuaca di Wilayah Kota Bandung dan sekitarnya cerah tidak ada hujan," jelas Agus.
"Berdasarkan citra satelit cuaca, (pukul 09.00 WIB) secara umum kondisi cuaca di Wilayah Kota Bandung dan sekitarnya cerah dan berawan," tambahnya.
Hal serupa juga berlaku untuk suara petir. Menurut Toni, petir ini memang ada hanya saja jauh dari Bandung.
"Dari data Lightning Detector, pengamatan petir, pukul 08.30-09.30 WIB, terdapat 1 strikes/kilat, pada jarak 250 Km arah tenggara Lembang (di sekitar Yogyakarta), sangat jauh dari Bandung, dan tidak berdampak ke Wilayah Bandung," ungkapnya.
Menurutnya adanya dentuman ini perlu dianalisis penyebab sumber suara dari faktor selain gempa, cuaca, dan petir.
Seperti diketahui, suara dentuman beberapa kali terdengar sejumlah masyarakat di beberapa wilayah di kota Bandung. Hingga kini belum diketahui asal muasal dentuman itu.
Baca Juga: BMKG Tak Tahu Sumber Dentuman Misterius di Langit Bandung, Begini Penjelasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.