Menurutnya, tidak ada satu pun negara di dunia yang 100 persen bisa mengatasi ini.
Bahkan sekelas China yang semula dikira berhasil pun, ternyata kini kembali khawatir dengan yang mereka sebut sebagai kasus Covid-19 impor.
Bagi JK, musibah ini sangat keras karena menyangkut segala aspek kehidupan.
“Apapun yang kita kerjakan, entah itu ekonomi, ibadah, tidak akan bisa selesai tanpa kita menyelesaikan. Sebab, apa pun yang diberikan kepada masyarakat hanya mengisi supaya masyarakat tetap semangat, apa pun yang kita lakukan, tidak bisa tanpa mengurangi sebab,” katanya.
“Waktunya kita bersatu melawan ini, kita bersama-sama, khususnya umat ini, bagaimana masing-masing menjaga kedisplinan memakai masker dan jarak,” imbuhnya.
JK menambahkan, beberapa ahli memprediksi bahwa puncak Covid-19 berlangsung pada bulan Mei ini.
Menurutnya, dengan menjadi puncak, maka akibat yang ditimbulkan juga mencapai puncak pula.
Bukan hanya dari sisi kesehatan dengan berjatuhannya korban, namun juga dari sisi ekonomi akan sangat terasa.
Apalagi dengan struktur penduduk yang mayoritas beragama muslim, maka akan semakin banyak muslim yang terkena imbas Covid-19.
Baca Juga: Masjid Bagikan Sembako dan Sediakan ATM Beras Gratis
JK mendorong berbagai lembaga amil zakat, infaq, maupun shadaqah (ZIS) bahu membahu membantu sesama muslim.
Bila tidak, lanjut JK, maka akan timbul masalah keamanan seperti penjarahan di banyak tempat.
“Ini bulan Mei banyak yang memperkirakan puncaknya, berarti puncaknya PHK, kemiskinan, dan kekurangan makanan. Maka, bagaimana kita bersama-sama mengefektifkan zis bersama-sama kepada yang tidak mampu minimal melalui masjid,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.