"Saya sungguh prihatin dan menyesalkan kejadian ini. Saya berharap hal ini dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya.," ungkap Poengky.
"Karena negara kita saat ini dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19, maka Kompolnas sebagai pengawas fungsional Polri akan melakukan pengawasan melalui komunikasi intens dengan Polri," katanya.
Meskipun demikian, ia meyakini bahwa masalah tersebut akan dapat diselesaikan dengan baik oleh Kapolda dan Pangdam.
Untuk mengetahui duduk peristiwa bentrokan tersebut, lanjut Poengky, harus ada tim yang berasal dari Polri dan TNI yang melakukan pencarian fakta.
Tingkatkan pengawasan dengan adanya kasus ini, Kompolnas juga akan meningkatkan pengawasannya kepada Polri.
Alasannya, Poengky menambahkan, masih ada masalah keamanan di Papua secara umum terkait aksi-aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kompolnas berharap, soliditas Polri dan TNI di Papua akan meningkatkan kepercayaan dan rasa aman masyarakat di sana.
Kompolnas juga selalu memberikan perhatian dan pengawasan untuk Papua.
Baca Juga: Bentrok TNI dan Polri di Papua Dipicu Salah Paham
"Kompolnas selalu memberikan perhatian kepada Papua. Apalagi saat ini di Kompolnas ada 2 anggota Kompolnas yang dulu Kapolda Papua pada masanya, yaitu Irjen Pol Purn Bekto Suprapto dan Irjen Pol Purn Yotje Mende," terang Poengky.
Namun, dengan adanya wabah virus corona seperti saat ini, pihaknya hanya bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari Kapolda Papua atau jajarannya tentang situasi kamtibmas Papua dengan kemajuan teknologi.
Sebelumnya diberitakan, anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 terlibat bentrokan pada Minggu (12/4/2020) pagi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.