Di sisi lain, elektabilitas Anies Baswedan melorot cukup jauh jika dibandingkan hasil survei pada 19 Juli lalu menjadi 13 persen.
"Elektabilitas Anies menurun tajam dibandingkan kondisi pada Juli 2019, yakni 19 persen ke 13 persen," ucap Eko.
Adapun faktor yang memengaruhi penurunan elektabilitas Anies Baswedan adalah adanya persoalan penting di DKI Jakarta.
Persoalan yang menyangkut kepemimpinan Anies Baswedan di Ibu Kota, kata Eko, dinilai banyak menimbulkan kontroversi.
"Misalnya, persoalan banjir di awal tahun dan penyusunan APBD. Sebab persoalan DKI Jakarta menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia," ujar Eko.
Selain tiga nama di atas, ada nama Ganjar Pranowo yang tercatat memiliki kenaikan elektabilitas cukup signifikan dari 8,7 persen ke 13,2 persen.
Baca Juga: Survei: Tiga Menteri Jokowi Dianggap Pantas Maju Capres 2024, Prabowo Nomor Satu
"Sehingga elektabilitas Ganjar sedikit lebih unggul dibanding Anies," tutur Eko.
Survei ini menguji beberpapa isu paling aktual di bidang sosial politik dan pemerintahan. Tujuannya, menguji berbagai isu paling aktual bidang sosial, politik dan pemerintahan.
Pada survei kali ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar +/- 2,85 persen.
Survei menggunakan responden tersebar di 123 kelurahan/desa di 34 provinsi di Indonesia.
Jumlah responden di tiap provinsi proporsional sesuai dengan besarnya penduduk di masing-masing provinsi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.