Selain itu juga berbincang mengenai produksi dan pemasaranya.
"Tadi berdialog dengan pemilik Voice of Jogja, banyak ngobrol tentang produksi, terus pemasaran dan menggunakan internet seperti apa," ucapnya.
Baca Juga: Ungkapan Duka Raja Belanda Atas Kecelakaan Speedboat Paspampres
Tak hanya itu, Antonius Sasongko menuturkan, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima juga melihat papan peta yang terpasang di Kampung Cyber.
"Tadi melihat peta dan diterangkan mengenai demografi dari Kampung Cyber," ucapnya.
Dijelaskannya, Raja Belanda mengutarakan, saat datang, Kampung Cyber sama dengan kampung-kampung lainya.
Namun, ternyata saat masuk, Kampung Cyber cukup unik. Keunikannya terutama dalam mengelola internet untuk kesejahteraan masyarakat.
"Tadi dari raja sendiri bilang ini kampungnya cukup unik, maksudnya kampung yang sangat biasa ketika beliau masuk, tetapi perkembangan internet di kampungnya membawa masyarakatnya lebih sejahtera," tegasnya.
"Intinya tertarik dengan perubahan kebiasaan dari UMKM yang konvensional ke UMKM yang menuju digital," tambahnya.
Baca Juga: Jokowi Terima Pusaka Pangeran Diponegoro dari Raja Belanda
Menurutnya, di Kampung Cyber ada 30 UMKM mulai dari batik, kaos lukis, teh hingga kopi. Semua UMKM ini sudah terkoneksi dengan internet.
"Andalanya masih batik, karena dari dulu. Sebelum ada Kampung Cyber mereka sudah membatik," ungkapnya.
Sekitar pukul 13.40 WIB Raja Kerajaan Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima meninggalkan Kampung Cyber.
Keduanya melanjutkan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.