Dalam proses lelang itu, China menawarkan pinjaman 5,5 miliar dollar AS dalam jangka waktu 50 tahun dan bunga 2 persen per tahun.
Sementara Jepang memberikan tawaran pinjaman yang sama dengan jangka waktu 40 tahun dan bunga 0,1 persen per tahun.
Kalah di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jepang akhirnya memilih menawarkan menggarap proyek kereta semi cepat yang menyambungkan Jakarta dengan Surabaya.
Baca Juga: Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Kata Menhub...
4. Waktu Tempuh 36 Menit
Sesuai namanya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung hanya menempuh perjalanan selama 36 menit.
Waktu tempuh ini jauh melebihi kereta Jakarta-Bandung yang beroperasi saat ini, yaitu Argo Parahyangan yang menghabiskan waktu perjalanan 3-4 jam.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung didesain untuk menempuh kecepatan 350 km/jam, meski spesifikasi tipe kereta asal China yang dipakai di lintasan itu bisa melesat hingga 420 km/jam.
Jarak antar stasiun yang relatif dekat jadi alasannya.
Selain itu, jarak tempuh Jakarta Karawang hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Kereta cepat diproyeksikan jadi alternatif transportasi publik yang sudah ada saat ini.
5. Tidak Sampai Pusat Kota Bandung
Berbeda dengan kereta api reguler yang stasiunnya berada di jantung Kota Bandung, stasiun pemberhentian terakhir Kereta Cepat Jakarta-Bandung hanya sampai Tegalluar.
Direncanakan, dari Tegalluar ke pusat kota akan dibangun jalur LRT. Sementara stasiun keberangkatan dari Jakarta dimulai Stasiun Halim.
Kemudian kereta ini juga berhenti di dua stasiun lainnya yakni Stasiun Karawang dan Stasiun Walini.
Jalur sepanjang 142 kilometer itu dibangun dalam dua lintasan berbeda, layang atau elevated dan sisanya berada di atas tanah yang sebagian areanya menembus perbukitan dengan pembangunan papras dan terowongan.
Baca Juga: Mantan Kades Korupsi Uang Sewa Tanah Kereta Cepat untuk Hiburan Malam
6. Beroperasi Tahun 2021
Target awal, Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai dioperasikan pada tahun 2021.
Progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 44 persen. Untuk harga tiket, hitungan sementara yang dilakukan KCIC, harga rute Jakarta-Bandung diperkirakan di atas Rp 300.000.
Ini karena selain lebih cepat, kereta cepat ini menawarkan pelayanan yang berbeda dibandingkan KA Argo Parahyangan.
Proyek kereta cepat sempat terhenti karena belum selesainya pembebasan lahan.
Beberapa waktu lalu, proyek ini juga sempat dihentikan sementara setelah memicu kebakaran pipa minyak milik Pertamina di Cimahi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.