Dalam pemeriksaan jenasah, polisi tidak menemukan bekas kekerasan pada tubuh Benediktus dan menyimpulkan kematian alumni IPDN 1999 ini murni karena serangan jantung.
Kesimpulan ini didapat dari pengakuan keluarga bahwa almarhum memiliki riwayat jantung. Saat pengeledahan polisi menemukan jamu ramuan Ihsanix dari kamar almarhum.
Baca juga: Beberapa Kejanggalan Penemuan Kerangka Duduk di Sofa Rumah Kosong
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menjelaskan tidak bisa memastikan bahwa kematian Benediktus disebabkan ramuan jamu tersebut. Namun pihak keluarga telah menyatkan almarhum memang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Saya tidak bisa pastikan karena jamu atau tidak. Tapi info adiknya, beliau emang ada riwayat sakit jantung," ujar Heru dikutip dari Kompas.com.
Selain jamu ramuan Ihsanix, polisi juga mengamankan barang bukti, yakni Kartu Tanda Peserta Rakernas, KTP, uang Rp 100 ribu dengan pecahan Rp50 ribu.
3. Ditemani Wanita
Sebelum meninggal, Benediktus sempat berbincang dengan seorang wanita berinisial M. Menurut pengakuan M, almarhum sempat mengajaknya untuk minum. Usai menghabiskan malam, Benediktus kembali ke hotel sekitar pukul 04.00 WIB dan ditemani oleh M.
Seperti diberitakan Tribunnews, sekitar pukul 05.00 WIB, almarhum jatuh ke lantai dan tak sadarkan diri. M lalu meminta bantuan kepada resepsionis hotel dan membawa almarhum ke RS Mitra Kemayoran.
Jarak rumah sakit dari hotel hanya 2,5 km dengan jarak tempuh sekitar 10 menit menggunakan mobil. Setibanya di rumah sakit, Benediktus dinyatakan meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.