infeksi kulit terjadi akibat paparan dengan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, juga sampah dan lumpur.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.
Tindakan pencegahan utama ISPA sangat mudah, yakni menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti mencuci tangan setelah membersihkan rumah dari banjir.
Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik. Disarankan perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Demam Tifoid
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica yang terdapat dalam makanan dan minuman yang kurang higienis terutama selama banjir.
Saat banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh. Gejala demam tifoid yakni tubuh mengigil, badan lemas, demam tinggi hingga 39 sampai 40 celcius.
Pencegahannya dengan menerapkan pola hidup bersih, terutama dalam membersihkan rumah dari banjir. Menggunakan sarung tangan dan alas kaki tertutup saat bergotong royong memberiskan lingkungan banjir.
Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira. Resiko para korban banjir untuk terjangkit Leptospirosis yakni dari air banjir yang bercampur sampah dan kotoran tikus.
Gejala yang ditimbulkan dari infeksi bakteri leptospira seperti gejala flu, sakit kepala, demam, dan nyeri otot. Bisa juga berupa hilang nafsu makan, mual, muntah, serta ruam.
Pencegahan infeksi bakteri leptospira yang paling mudah yakni mencuci tangan setelah membersihkan rumah dari genangan dan lumpur banjir.
Kemudian menggunakan sarung tangan dan alas kaki tertutup serta menggunakan pembersih antibakteri saat membersikan rumah dari genangan dan lumpur banjir. Sebab Bakteri leptospira dapat masuk ke tubuh melalui membran mukosa dan luka terbuka.
Pada beberapa bagian tubuh, membran mukosa menyatu dengan kulit, semisal pada lubang hidung, bibir, telinga, daerah kemaluan, dan pada anus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.