PALEMBANG, KOMPAS.TV – Seorang dokter konsulen berinisial YS diduga menendang alat vital salah seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial S.
Insiden dugaan kekerasan terhadap peserta PPDS terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH), Palembang, Minggu (20/4/2025).
Direktur Utama RSMH Siti Khalimah mengonfirmasi peristiwa kekerasan fisik yang dilakukan YS tersebut.
"Konsulen tersebut melakukan kekerasan fisik kepada PPDS di ruang ICU," kata Khalimah dalam konferensi pers, Rabu (24/4/2025).
Baca Juga: Dokter PPDS UI yang Diduga Rekam Mahasiswi Mandi Akhirnya Diberhentikan
Berikut sederet fakta dokter konsulen tendang alat vital dokter PPDS di RSMH Palembang:
1. Alasan YS Aniaya Korban
Siti Khalimah menuturkan penganiayaan tersebut terjadi karena YS tak puas dengan kinerja korban.
"Ini terjadi karena beliau marah, kurang puas dengan apa yang dikerjakan oleh PPDS," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.
Hal itu yang memancing emosi YS hingga melakukan kekerasan fisik yakni menendang alat vital korban.
Menurut penjelasannya, peristiwa tersebut terekam kamera CCTV di ruangan ICU RSMH.
2. YS Dinonaktifkan
RSMH menonaktifkan dokter konsulen YS buntut perilakunya yang menendang dokter PPDS berinisial S tersebut.
"Dokter YS kami nonaktifkan dari kegiatan pelayanan dan pendidikan di rumah sakit Muhammad Hoesin terhitung dari 22 April 2025," ucap Siti.
Pihaknya, kata ia, juga bersurat kepada Fakultas Kedokteran (FK) UNSRI untuk mengusulkan permohonan pencabutan status dosen klinis (dokdiknis) atas YS.
Selain itu, YS pun dilarang berinteraksi dengan pihak yang ada di lingkungan RSMH.
"Dokter YS dilarang berhubungan dengan mahasiswa dan perawat di lingkungan RSMH, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan mahasiswa dan perawat di lingkungan RSMH," tegasnya.
Baca Juga: RSMH Palembang Nonaktifkan Dokter Konsulen yang Diduga Tendang Alat Vital Dokter PPDS
3. Kondisi Korban
Siti Khalimah mengungkapkan kondisi S usai ditendang alat vitalnya oleh YS. Ia menyampaikan, berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi (USG), korban mengalami Hematom.
"Dari pemeriksaan USG, itu ada Hematom, Hematom itu pendarahan tapi di dalam," jelas Siti.
Meski demikian, Siti menyampaikan saat ini S dalam kondisi baik, bahkan telah kembali bertugas sehari setelah insiden.
4. YS Punya Catatan Buruk
YS yang menendang alat vital dokter PPDS ternyata memiliki catatan buruk dari manajemen RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
Siti Khalimah, mengatakan pada 2019 lalu, YS sempat dikenakan sanksi atas pelanggaran kode etik karena permasalahan lisan yang kurang baik kepada para dokter PPDS.
YS, kata ia, sempat disanksi dilarang mengajar selama dua tahun.
"Kemudian pada 2023, kami memberikan sanksi disiplin kepada yang bersangkutan karena banyaknya laporan. Konsulen ini sering berkata kasar, mencubit, bahkan sampai menonjok," papar Siti Khalimah, dilansir dari Kompas.com.
Seakan tak jera dengan sejumlah sanksi tersebut, YS kembali melakukan kekerasan dengan menendang di area kemaluan dokter PPDS pada Minggu (20/4).
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/Kanal YouTube Tribunnews/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.