JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan Presiden RI Prabowo Subianto kemungkinan tidak bisa menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Prabowo disebut kemungkinan bakal mengirim utusan untuk memberi penghormatan terakhir ke Sri Paus.
Prasetyo yang juga menjabat sebagai juru bicara Presiden menyebut dirinya masih menunggu koordinasi mengenai kepastian Prabowo. Utusan presiden yang akan bertolak ke Vatikan pun belum ditentukan.
“Oleh karena sesuatu dan lain hal, Bapak Presiden kemungkinan tidak bisa hadir langsung dalam acara pemakaman Paus. Beliau berencana untuk mengirim utusan," kata Prasetyo Hadi di Jakarta sebagaimana dikutip Antara, Rabu (23/4/2025).
Baca Juga: Umat Katolik di Gereja Katedral Makassar Berdoa Rosario untuk Mendiang Paus Fransiskus
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyampaikan ungkapan belasungkawa selaku kepala negara. Ucapan dukacita ini disampaikan Prabowo pada hari wafatnya Paus Fransiskus, Senin (21/4).
"Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan," kata Prabowo.
Sebelumnya, Vatikan mengumumkan pemakaman Paus Fransiskus akan dilangsungkan pada Sabtu (26/4) pagi pukul 10.00 waktu setempat.
Paus Fransiskus bakal dimakamkan di Basilika Santa Mari Maggiore sesuai wasiatnya, bukan di bawah Basilika Santo Petrus sesuai tradisi.
Sementara itu, misa pemakaman Paus Fransiskus akan dimulai pada Sabtu (26/4) pagi di Basilika Santo Petrus. Pemakaman akan dihadiri jajaran patriark, kardinal, uskup agung, dan imam dari seluruh dunia.
Sejumlah kepala negara juga akan hadir dalam pemakaman tersebut, di antaranya Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Argentina Javier Milei.
Baca Juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus, Terbuka untuk Umum
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.