JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur masih waspada hujan lebat dan angin kencang hari ini, Jumat (15/4/2025) hingga 24 April 2025.
Sejumlah dinamika atmosfer masih terdeteksi yang dapat mempengaruhi adanya cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
Berdasarkan pengamatan BMKG, dinamika atmosfer tersebut yakni Siklon Tropis Errol telah terbentuk di Samudra Hindia bagian selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak tanggal 16 April 2025.
Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan angin maksimum mencapai 100 knot dan tekanan udara minimum sebesar 945 hPa.
Baca Juga: Eks Bupati Lampung Timur Jadi Tersangka Korupsi Proyek Gerbang Rumah Dinas, Langsung Ditahan
Menurut BMKG, keberadaan sistem ini secara tidak langsung berpotensi menimbulkan gangguan cuaca berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta gelombang tinggi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT.
Masih dalam cakupan wilayah timur Indonesia, BMKG juga memantau keberadaan Bibit Siklon Tropis 97S yang terletak di Laut Arafura, tepatnya di sebelah barat daya Merauke.
Sistem ini menunjukkan pergerakan ke arah timur hingga tenggara, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot dan tekanan udara sebesar 1006 hPa.
Keberadaan sistem ini diperkirakan dapat berkontribusi terhadap peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah sedang – lebat di wilayah Kep. Aru (Maluku bagian tenggara) dan Kabupaten Merauke (Papua Selatan), serta menimbulkan gelombang tinggi di Laut Arafura dan Perairan Asmat.
Selain keberadaan gangguan siklonik, BMKG menambahkan, dinamika atmosfer di wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, serta gelombang Low Frequency.
Di samping itu, terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu turut memicu terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi), yang berkontribusi terhadap peningkatan potensi pertumbuhan awan konvektif secara signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
Dengan mempertimbangkan kondisi atmosfer yang dinamis tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara cepat, serta variasi cuaca antar-wilayah yang signifikan, yang berpotensi memengaruhi berbagai aktivitas masyarakat.
Periode 18 – 20 April 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Baca Juga: Terungkap! Polisi Beberkan Jumlah Korban dan Modus Dokter Kandungan Cabul di Garut
Hujan Lebat : Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
Angin Kencang : Sumatera Barat, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Periode 21 – 24 April 2025
Cuaca Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:
Hujan Lebat : Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.