Kompas TV nasional humaniora

Kemenag Siapkan Sistem Penilaian Petugas Haji untuk Evaluasi Kinerja

Kompas.tv - 16 April 2025, 04:35 WIB
kemenag-siapkan-sistem-penilaian-petugas-haji-untuk-evaluasi-kinerja
Ilustrasi. Petugas haji Indonesia tengah membantu jemaah di Arab Saudi. (Sumber: kemenag.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan sistem penilaian kinerja untuk evaluasi petugas haji.

Direktur Riset Lembaga Kajian Kurikulum dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) Farhan Muntafa mengatakan sistem tersebut menerapkan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan dukungan aplikasi E-Penkin dan Kobo Toolbox. 

Setiap petugas melakukan self-appraisal, dinilai melalui observasi langsung di lapangan, serta diwawancarai guna menggali kualitas kinerja secara menyeluruh.

"Sistem penilaian berbasis data ini penting sebagai upaya transformasi layanan haji yang profesional, akuntabel, dan berdampak langsung pada kepuasan jemaah," kata Farhan saat memberikan materi pada acara Internalisasi Tugas dan Fungsi PPIH Arab Saudi, di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: Calon Jemaah Haji RI Mulai Terbang 2 Mei, Arab Saudi Terapkan Sejumlah Aturan Baru

"Variabel yang diukur meliputi kinerja personal, sektor, daerah kerja (daker), budaya kerja, dan kemampuan mitigasi kasus, yang keseluruhannya dirancang untuk menciptakan pelayanan haji yang efektif dan efisien," terangnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag. 

Farhan menjelaskan, sistem penilaian ini bukan sekadar evaluasi administratif, tetapi juga menjadi fondasi kebijakan publik.

Skor kinerja digunakan sebagai dasar pemberian penghargaan berupa Sertifikat Kinerja Excellent (bagi yang meraih skor >70,00), serta acuan dalam penentuan SOP, ABK, dan besaran honorarium.

"Bahkan, penilaian ini menjadi instrumen penting dalam perbaikan sistem rekrutmen dan pelatihan teknis petugas haji pada tahun-tahun mendatang," ujarnya.

Ia menyampaikan, hasil evaluasi juga akan digunakan untuk menyusun whitelist dan blacklist terhadap petugas yang direkomendasikan oleh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. 

Selain itu, skor kinerja personal dapat dijadikan bagian dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bagi ASN yang ditugaskan sebagai panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH), menjadikan pelaksanaan haji sebagai bagian dari penguatan profesionalisme aparatur sipil negara secara nasional.

Baca Juga: Hasil Seleksi Petugas Haji 2025 Diumumkan, Bimtek Mulai 14-20 April

"Dengan pendekatan ilmiah dan data-driven seperti ini, Ditjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) berharap agar pelaksanaan ibadah haji Indonesia dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan," tuturnya. 

"Melalui dukungan sistem penilaian yang transparan dan akuntabel, seluruh petugas diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik yang bermuara pada meningkatnya kepuasan dan kenyamanan jemaah haji Tanah Air," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Haji Kemenag Musta'in Ahmad mengatakan amanah sebagai petugas haji harus diemban dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 

Ia mengingatkan setiap pekerjaan dan tanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban kelak.

Musta'in menekankan pentingnya kesiapan mental para calon petugas dalam menghadapi dinamika lapangan yang seringkali tidak terduga. 

"PPIH Arab Saudi, tidak boleh cengeng, dan jangan lemah. Kita tidak boleh khawatir dan ketakutan di dalam memberikan pelayanan bagi ratusan ribu jemaah haji. Karena mental kita adalah mental pemenang. Dengan adanya hambatan dan masalah, tidak gampang panik," tegasnya.

Selain mempersiapkan mental, bimbingan teknis (bimtek) juga memberikan perhatian khusus pada pembentukan tim yang solid.

Musta'in menekankan konsep "Pola 267" atau "Re-La-Si" (Relasi) antar sesama petugas. 

Baca Juga: Menag Ungkap Tambahan Kuota Petugas Haji Disetujui Arab Saudi, tapi Angkanya Belum Pasti

Menurutnya, setiap petugas harus saling mengenal secara mendalam, tidak hanya fisik, namun juga membangun hubungan yang baik, saling tolong-menolong, dan bersahabat.

"Relasi antar sesama harus dijaga, dibina dengan sebaik-baiknya, semua satu tim. Kita datang di sini bukan sendiri. Petugas berasal dari berbagai kalangan, harus bisa disatukan dengan tugas bersama melayani jemaah haji," ucapnya. 

Kegiatan bimtek yang berlangsung dari 14 hingga 20 April 2025 diharapkan dapat melahirkan petugas PPIH yang tidak hanya kompeten secara teknis, namun juga memiliki mental yang kuat, solid, dan siap mengemban amanah pelayanan haji dengan sebaik-baiknya. 

Dengan persiapan yang matang, pelayanan kepada jemaah haji Indonesia tahun 2025 diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan pengalaman ibadah yang khusyuk dan lancar.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x