Kelesuan di Pusat Perbelanjaan
Di pusat perbelanjaan, tren penurunan belanja semakin nyata. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah, mengungkapkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak mencapai target, hanya tumbuh 20 persen dari target 30 persen.
”Perusahaan menargetkan tumbuh 30 persen, tetapi hanya mencapai 20 persen. Itu artinya di bawah target.” ujar Budiharjo pada Senin (3/3/2025),
Peritel yang menyasar kelas menengah ke bawah, seperti Alfamart dan Indomaret, hanya mencatat pertumbuhan 10 persen dan 4 persen, sementara Matahari Department Store malah mengalami penurunan penjualan sebesar 2,6 persen.
Menurut Yongky Susilo, Board Expert Hippindo, masyarakat kelas menengah dan atas juga menahan belanja, sehingga tidak hanya kelompok ekonomi bawah yang terdampak.
Pemerintah Beri Stimulus, tetapi Belum Cukup
Pemerintah berusaha mengatasi pelemahan ekonomi dengan berbagai stimulus, seperti diskon tol, diskon tiket pesawat, dan pencairan bansos.
Namun, Riza Annisa Pujarama, peneliti dari Indef, menilai bahwa kondisi konsumsi masyarakat sedang tidak baik-baik saja, meskipun ada berbagai upaya dari pemerintah.
Baca Juga: Timnas Mulai Latihan Perdananya Jelang Lawan Bahrain, Tiga Pemain Absen!
Bank Indonesia juga menyesuaikan persiapan uang layak edar untuk Lebaran tahun ini, turun menjadi Rp 180,9 triliun dari Rp 197,6 triliun tahun sebelumnya, sebagai sinyal bahwa perputaran uang diprediksi lebih lemah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dengan semua tantangan ini, Lebaran 2025 menjadi cerminan kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, di mana masyarakat harus lebih cermat dalam mengelola keuangan dan menyesuaikan pola konsumsi mereka.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.