JAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena Worm Moon berpotensi membawa dampak bagi kawasan pesisir Indonesia pada pertengahan dan akhir Maret 2025. Bulan purnama ini, yang bertepatan dengan fase bulan perige dan gerhana bulan di bagian utara-selatan bumi, diprediksi akan memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Direktur Bidang Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo menjelaskan bahwa fenomena bulan purnama dan fase bulan perige diperkirakan terjadi pada 14 dan 29 Maret 2025.
Kedua peristiwa astronomis ini berpotensi menyebabkan peningkatan ketinggian air laut maksimal di berbagai wilayah Indonesia.
"Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir hingga tambak perikanan darat dan garam," kata dia, Rabu (12/3/2025), dikutip dari Antara.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Mengancam, Hujan Lebat dan Petir Landa Sejumlah Wilayah Kamis 13 Maret 2025
Apa Itu Worm Moon?
Worm Moon sendiri memiliki akar sejarah yang menarik. Situs astronomi, Astro Backyard, menyebut penamaan ini berasal dari tradisi budaya penduduk asli Amerika yang memiliki hubungan erat dengan alam.
Bulan purnama Maret disebut Worm Moon atau Bulan Cacing karena menandai transisi dari musim dingin ke musim semi.
Pada periode ini, tanah yang sebelumnya beku mulai mencair, menyebabkan cacing tanah muncul ke permukaan sebagai tanda bahwa tanah telah siap untuk ditanami.
Dalam setahun, biasanya terdapat 12 bulan purnama. Namun dalam kondisi tertentu, jumlahnya bisa mencapai 14 jika terjadi fenomena bulan langka.
Bulan purnama merupakan fase puncak dari bulan penuh, terjadi ketika posisi Bulan berada tepat berseberangan dengan Matahari dengan Bumi di antaranya.
Beberapa bulan purnama juga memiliki nama mereka sendiri dalam budaya ini. Misalnya, Januari adalah wolf moon yang menandakan bulan serigala muncul. Selanjutnya snow moon untuk bulan Februari karena curah salju yang tinggi, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengamatan data lapangan terkait ketinggian air laut dan prediksi pasang surut, BMKG telah memetakan wilayah yang berpotensi terkena dampak banjir rob. Daerah-daerah tersebut tersebar dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku.
Di Sumatra, titik-titik rawan meliputi pesisir Sumatera Utara (Belawan), pesisir Kepulauan Riau (Batam, Dabo Singkep, Karimun, Bintan, Tanjung Pinang), pesisir Sumatera Barat (Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Painan), pesisir Jambi (Selatan Berhala), dan pesisir Lampung (Bandar Lampung).
Baca Juga: Sesar Aktif di Dasar Laut Picu Gempa 4,2 M di Lombok Tengah, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Di Pulau Jawa, daerah yang perlu waspada termasuk pesisir Banten (utara Tangerang, Selat Sunda barat Pandeglang, selatan Pandeglang, selatan Lebak), pesisir Jakarta (Kemal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, dan Kalibaru Jakarta Utara), Jawa Barat (Pesisir Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon), dan pesisir Jawa Tengah (Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, Tegal, Pemalang).
Sementara itu, di Kalimantan, daerah yang berpotensi terdampak meliputi pesisir Kalimantan Timur (Balikpapan barat, Balikpapan timur), Kalimantan Selatan (Perairan Kotabaru, Muara Sungai Barito), pesisir Kalimantan Tengah (selatan Kotawaringin Barat), dan Kalimantan Barat (Pontianak).
Di Indonesia bagian timur, pesisir Sulawesi Utara (utara Sulawesi Utara, utara Kepulauan Sangihe, Timur Sangihe, utara Talaud, timur Talaud), pesisir Maluku (Maluku Tengah, Saumlaki, Kai, Aru, Seram Timur, Ambon) dan pesisir Maluku Utara (Morotai, Tobelo, Loloda, Wasile, Patani, dan Gabe) juga perlu meningkatkan kewaspadaan.
"Berlangsung di daerah-daerah itu pada 13 Maret-31 Maret 2025. Waktu berpotensi terjadinya banjir tiga-enam hari setiap provinsi. Untuk di Pesisir Bandar Lampung diprediksi banjir rob pada 30 Maret-4 April," tambah Eko.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.