JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle perdana Kabinet Merah Putih pada Rabu (20/2/2025). Pembantu Presiden yang terkena pergantian ialah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Ia digantikan oleh Guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto.
Berikut fakta-fakta reshuffle perdana yang dilakukan oleh Prabowo:
Baca Juga: Reshuffle Kabinet Perdana! Prabowo Lantik Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo
1. Latar Belakang dan Pendidikan Brian Yulianto
Dilansir dari data yang diterima KompasTV, Brian Yuliarto yang lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975, mengawali pendidikannya di Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lulus pada tahun 1999.
Ketertarikannya pada bidang nanomaterial membawanya melanjutkan studi ke The University of Tokyo, Jepang, di mana ia meraih gelar Master (2002) dan Doktor (2005) dalam bidang Quantum Engineering and Systems Science. Bidang nanomaterial inilah yang membawanya sebagai guru besar di kampus Ganesa 10 itu.
Selain pendidikan formal, ia juga mengikuti kursus eksekutif di Universitas Pertahanan dan Kementerian Pertahanan RI pada 2024, yang membekalinya dengan wawasan strategis di bidang manajemen dan kepemimpinan.
2. Kekayaan Mendiktisaintek Brian Yuliarto
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 yang disampaikan pada 29 Maret 2024, Brian Yuliarto memiliki total kekayaan sebesar Rp18,64 miliar tanpa utang.
Berikut rincian kekayaan dari Mendikti Saintek yang dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id:
Rincian Kekayaan Brian Yuliarto
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp18.075.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 126 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDUNG , HIBAH TANPA AKTA Rp1.850.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 338 m2/338 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH TANPA AKTA Rp2.250.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 153 m2/110 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp1.450.000.000
- Tanah Seluas 70 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp190.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 647 m2/217 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH TANPA AKTA Rp7.750.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/110 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HIBAH TANPA AKTA Rp3.500.000.000
- Tanah Seluas 3560 m2 di KAB / KOTA KARAWANG, HASIL SENDIRI Rp260.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 450 m2/200 m2 di KAB / KOTA KENDAL, HASIL SENDIRI Rp825.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 170.000.000
MOBIL, HONDA CR-V 1.5 TC CVT CKD Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp170.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp235.600.000
D. SURAT BERHARGA Rp0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp160.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp0
UTANG Rp0
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp18.640.600.000
3. Selain Mendiktisaintek, Prabowo Juga Melantik Pejabat BPS, BPKP, dan BSSN
Presiden Prabowo melantik sejumlah pejabat setingkat menteri dan kepala lembaga negara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Prabowo melantik Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dan Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS.
Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 28 P tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik.
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Yusuf Ateh resmi dilantik sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sementara Agustina Arumsari ditunjuk sebagai Wakil Kepala BPKP.
Pelantikan keduanya mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 27 P tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Selain itu, Prabowo secara resmi melantik Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Purnawirawan TNI Angkatan Darat ini menggantikan Hinsa Siburian yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.
4. Nugroho Sulistyo Budi, Eks Tim Mawar Kopassus yang Kini Pimpin BSSN
Dilansir dari Antara, Nugroho Sulistyo Budi adalah perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang berasal dari satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Selama berkarier di dunia militer, ia telah menduduki berbagai posisi strategis.
Pada awal kariernya, Nugroho tergabung dalam Grup IV Kopassus, pada periode 1997-1998 ketika terjadi dinamika politik dan gerakan pro-demokrasi di Indonesia. Ia juga jadi salah satu anggota eks Tim Mawar, yang diduga menjadi dalang di balik operasi penculikan aktivis politik pada 1998.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0733/BS di bawah Komando Daerah Militer IV/Diponegoro pada 2009-2011.
Selanjutnya, ia mulai berkiprah di bidang intelijen dengan menjadi Agen Madya Badan Intelijen Negara (BIN) di Jawa Tengah.
5. Budi Arie Akan Temui Jokowi
Ketua Umum Pro-Jokowi (Projo) sekaligus Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut dirinya berencana bertemu Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Namun, tak diketahui lokasi dan waktu pertemuan keduanya.
“Ya, ya, ini mau ketemu (Jokowi),” kata Budi Arie menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, dikutip dari Antara.
Walaupun demikian, saat ditegaskan kembali rencana pertemuan itu, Budi Arie menjawab singkat.
“Ngobrol aja,” kata Budi Arie menjawab pertanyaan mengenai tujuan pertemuan
“Pokoknya untuk Indonesia, untuk negara, bangsa, dan rakyat,” imbuhnya.
6. Respons Gerindra: Semua Menteri Akan Terus Dievaluasi, yang Keluar Jalur Diingatkan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, kinerja para menteri dalam Kabinet Merah Putih akan terus dinilai dan dievaluasi secara berkala.
Muzani menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto akan mengingatkan menteri-menteri yang dinilai mulai keluar dari jalur kebijakan yang telah ditetapkan.
Menurutnya, Prabowo ingin memastikan para menteri tetap bekerja sesuai arah yang benar, agar program-program prioritas dapat berjalan optimal demi kepentingan masyarakat.
"Semua menteri akan terus dievaluasi dan diarahkan. Jika ada yang kinerjanya menyimpang, Presiden Prabowo akan memberikan peringatan agar mereka tetap berada di jalur yang telah ditentukan," ujar Muzani di gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Baca Juga: Satryo Brodjonegoro Buka Suara soal Reshuffle Prabowo, Klaim Undur Diri dari Mendikti Saintek
Terkait reshuffle kabinet yang dilakukan hari ini, kata Muzani, langkah tersebut merupakan bagian dari evaluasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo.
"Rotasi dan pergantian yang dilakukan presiden hari ini adalah bagian dari proses penilaian. Evaluasi serupa juga akan terus dilakukan ke depan untuk memastikan efektivitas kerja kabinet," kata Muzani.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.